BANTENRAYA.COM – Pemerintah Kota atau Pemkot Serang meminta Komisi Pemilihan Umum atau KPU Kota untuk meningkatkan partisipasi pada Pemilu serentak 2024.
Permintaan peningkatan partisipasi Pemilu ini disampaikan Walikota Serang Syafrudin usai membuka rapat koordinasi pembentukan Badan Ad Hoc Pemilu Serentak 2024.
Kegiatan rakor dengan permintaan agar angka partisipasi meningkat dilaksanakan di Aula Setda lantai 1 Puspemkot Serang, Kota Serang, Selasa 1 November 2022.
“Ya itu kan tergantung nanti dari penyelenggara pemilu sampai tingkat bawah. Artinya dari tingkat kecamatan, kelurahan, sampai ke tingkat TPS yaitu KPPS,” ujarnya kepada Bantenraya.com.
Syafrudin menyebutkan, dari tahun ke tahun partisipasi masih di bawah 90 persen.
Ia berharap pada Pemilu serentak 2024 mendatang tingkat partisipasi pemilih meningkat dari pemilu sebelumnya, karena pesta demokrasi yang menentukan adalah masyarakat.
Baca Juga: Bangga! Cilegon Jadi Satu-satunya Kota yang Diundang Seminar Internasional The Energy Transition Day
“Kami berharap partisipasi masyarakat ini full jangan sampai di bawah 80 persen.
Mudah-mudahan pemilu sekarang ini sudah di atas 90 persen,” harap dia.
Syafrudin menjelaskan, beberapa kendala yang menyebabkan tingkat partisipasi pemilih rendah, salah satunya sifat malas.
“Kendalanya kadang-kadang malas. Kemudian juga kadang-kadang keluar kota. Tapi yang banyak ini yang malas. Sebab keluar kota mah semuanya diliburkan pada waktu itu,” jelasnya.
Baca Juga: Kesal Sudah Sampai Ubun-ubun Kepala Akibat Jalan Rusak, Warga Pasang Pot Bunga di JLS Cilegon
Terkait pembentukan badan Ad Hoc, Ia menuturkan, pada tahun ini cukup banyak masyarakat yang kurang berkenan berpartisipasi dalam panitia pelaksana pemilu karena ada beberapa hal.
“Pengalaman tahun kemarin itu pekerjaannya berat, terlebih ketika hari H, hari H itu pekerjaannya berat dan sulit” ungkapnya.
Syafrudin mengungkapkan, alasan pekerjaan yang berat menjadi evaluasi, sehingga dalam waktu ke depan semakin banyak masyarakat yang minat berpartisipasi dalam penyelenggaraan pemilu serentak.
Baca Juga: Profil Derby, Pemeran Adelia Copet Cantik di Preman Pensiun 7, Bidadari Baru Bareng Regina dan Irin
“Semoga dengan pengalaman kemarin kita harus atur waktunya, terutama pekerjaannya jangan terlalu memporsir tenaga bagi yang menjadi PPK, PPS, KPPPS, agar semuanya tidak menjadi masalah,” terangnya.
Menanggapi hal itu, Ketua KPU Kota Serang mengatakan, untuk meningkatkan partisipasi pemilih harus banyak sosialisasi ke masyarakat.
“Tidak ada rumusnya, tidak bisa sosialisasi sedikit, kemudian partisipasinya meningkat. Kan nggak begitu,” kata Ade Jahran.
Baca Juga: Ingin Berikan Surprise, Zhico Nofriandika Dapati Sang Pacar Tengah Selingkuh dengan Pria Lain
Menurutnya, sosialisasi banyak dilakukan lebih potensi untuk meningkatkan partisipasi pemilih lebih tinggi.
“Bahkan harapan kita baik kegiatan kita itu ya kita juga harus memperbanyak sosialisasi,” tuturnya.
“Dengan berbagai macam di media, medsos, berbagai basis ulama, pemula, pemuda, perempuan, tokoh agama, basis disabilitas dan lain-lain,” jelas dia.
Baca Juga: Elektabilitas Golkar Turun, Sikap di KIB hingga Omnibus Law Ditenggarai Jadi Biang Kerok
Ade Jahran menyebutkan, tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 mencapai 86 persen, sedangkan tingkat partisipasi pemilih Pilkada 2018 mencapai 68 persen.
“Kemarin tuh kayaknya dipengaruhi oleh tadi. Diserentakkan dengan pilpres. Orang kemudian berbondong-bondong,” ucapnya.
“Orangnya yang awalnya mungkin tidak mau memilih kemudian ada pilpres kemudian dia memilih,” terangnya.
Untuk Pilkada Walikota dan Gubernur, KPU Kota Serang akan mendorong agar tingkat partisipasi pemilih meningkat pada Pemilu serentak 2024.
“Kita harus sama-sama memiliki komitmen yang sama, bagaimana partisipasi ke depan harus tinggi,” katanya.
“Untuk itu ke depan harapannya untuk partisipasi harus kita dorong. kegiatan-kegiatan ke bawah harus kita dorong terus,” tutur Ade Jahran.
Baca Juga: Dibalik Duka Tragedi Halloween, Itaewon Korsel Ternyata Pusat Aktivitas Komunitas LGBT
Untuk meningkatkan partisipasi pemilih, kata Ade Jahran, masyarakat harus diberikan pemahaman soal pemilu.
“Dari situ baru orang akan senang dengan pemilu, kemudian apa sih efeknya atau akibatnya kalau orang itu nggak memilih,” katanya.
“Nah ini nanti ke depan pemahaman-pemahaman itu harus kita pupuk. Bagaimana demokrasi kita ke depan lebih bagus, partisipasi lebih tinggi, nanti ujung-ujungnya pemilu itu kan mensejahterakan masyarakat,” sambung dia.
Baca Juga: Lima Pertanda Seseorang Bakal Terkana Serangan Jantung, Yuk Kenali Gejala dan Cirinya
Ia mengatakan, dalam penyelenggaraan pemilu, KPU Kota Serang sangat membutuhkan partisipasi masyarakat, agar penyelenggaraan Pemilu dapat diselenggarakan dengan lancar.
“Kita harap kita dapat bersinergi baik dari pemerintah daerah baik di tingkat Pemerintah Kota Serang, kecamatan maupun lurah dan RT/RW,” ujarnya.
“Kita dapat bersinergi bagaimana kita dapat membentuk PPK, PPS dan KPPS ini penting untuk dibentuk,” katanya. ***



















