BANTENRAYA.COM – Kentang Mustofa Radeng merupakan salah satu produk unggulan Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM Kota Cilegon.
Kentang mustofa dengan merk dagang Radeng, sangat cocok menjadi cemilan ataupun lauk saat makan.
Kentang mustofa Radeng merupakan produksi asli Lingkungan Leuwung Sawo, Kelurahan Kotabumi, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon.
Kentang mustofa Radeng teksturnya kering dan gurih.
Baca Juga: Kejanggalan Tragedi Halloween di Itaewon Korea Selatan, Nomor 5 Bikin Geleng Kepala
Sangat cocok menjai teman santap saat makan besar atau dijadikan lauk. Kentang mustofa Radeng juga tidak terlalu berminya.
Owner Kentang Mustof Radeng, Deni Irawan mengatakan, brand Radeng memunyai produk terbaru kentang mustofa.
Sebelumnya, radeng telah memroduksi dendeng, rabeg dan gepuk dalam kemasan.
“Ini yang terbaru. Pengembangannya buat kentang mustfoa, karena ini buat cemilan,” kata Deni Irawan kepada Banten Raya, Senin, 31 Oktober 2022.
Baca Juga: Gampang Marah? Berikut Cara Ampuh Mengelola Emosi Agar Tidak Mudah Marah Menurut Buya Yahya
Dikatakan Deni, awal memiliki usaha makanan dengan brand Radeng pada 2019.
Saat itu, Ia membuat dendeng dan gepuk dalam kemasan. Hasilan olahan tersebut divakum agar awet.
“Awalnya dendeng, gepuk, berjalan 1,5 tahun rabeg kemasan. Keunggulan kita bisa langsung makan, tanpa dihangatkan,” katanya.
Brand Radeng sendiri berasal dari akronim Raja Dendeng. Kentang mustofa ukuran 70 gram Ia jual Rp 15 ribu.
Sementara, untuk dendeng, gepuk dan rabeg dijual Rp 70 ribu per 200 gram.
Baca Juga: Ini Alasan Polri Pecat Brigjen Hendra Kurniawan
“Produk ini dapat didapatkan di Sarinande, ke depan Sarinande grup, Oleh-oleh Periuk Bunda, Oleh-oleh Nusantara, di koperasi perusahaan,” kata Deni.
Ia juga menjual melalui whastapp, Instagram maupun tiktok Raja Dengdeng.
“Saat ini sudah kita daftarkan ke HAKI (Hak Atas Karya Intelektual Indonesia) dan sudah berhasil dengan nama Radeng, sertifikat halal, PIRT, uji mutu dan umur simpan kita punya,” paparnya.
Deni mengungkapkan, dari bisnisnya tersebut dapat meraup omset Rp 30 juta per bulan. Pihaknya juga menjual melalui reseller di beberapa kota di Indonesia.
Baca Juga: Lima JPU Disiapkan Untuk Nikita Mirzani
“Kita buka kemitraan juga sampai ke Balikpapan, Aceh, Bandung. Beberapa orang juga open jastip (Jasa Titipan) ke luar negeri,” ucapnya.
Deni mengaku, peran Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil atau DInkopUKM dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan atau Disperindag perannya sangat besar dalam pengembangan bisnisnya.
Pihaknya mengikuti pembinaan DinkopUKM dan Disperindag pada 2020.
“Baik pembukuan, marketing, pengemasan, perizinan. Setelah dibina itu kita kebih booming lagi, omset kita lebih tinggi dari sebelumnya,” akunya.
Deni menambahkan, pihaknya baru melakukan penandatangan nota kesepemahaman dengan salah satu ritel, agar bisa memasarkan produknya di ritel.
Radeng Bersama dua pelaku UMKM lain sudah bisa memasarkan produknya di pasar ritel.
“Kita baru MoU (Memorandum of Understanding) dari Jumat kemarin 28 Oktober 2022, kita MoU dengan Indomaret,” imbuhnya.
Sub Koordinator Bidang UMKM pada DinkopUKM Kota Cilegon Teti Hartati mengatakan, kentang mustofa produk dari Radeng sangat inovatif dan bagus.
Kemasannya sangat inovatif dan didukung varian rasa yang banyak.
“Inovasi kemasan dan rasa bagus, kentangnya berbeda dengan kentang mustofa lainnya,” katanya.
Baca Juga: Rekaman Video Jembatan Ambruk di India Berusia 100 Tahun
Teti menambahkan, segala perizinan produk Radeng sudah lengkap dan sudah masuk ke ritel.
“Sudah ada barcodenya. Sering mewakili Kota Cilegon Ketika ada ekspo di luar kota, kemarin saat Apeksi di Padang, laris manis,” imbuhnya.***


















