BANTENRAYA.COM – Tepat pada Selasa 27 September 2022, kemarin, umat Islam telah memasuki bulan Rabiul Awal 1444 H.
Pada bulan Rabiul Awal ada peringatan yang begitu agung, yang diperingati oleh umat Islam sedunia yakni hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau yang dikenal dengan nama Maulid Nabi Muhammad SAW.
Pada tahun ini, Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H bertepatan 8 Oktober 2022.
Baca Juga: Catherine Wilson Dikabarkan Akan Segera Menikah dengan Anggota DPR, Begini Ceritanya
Sebab begitu dekat Maulid Nabi Muhammad SAW, perlu kiranya umat Islam mengingat kembali keutamaan bulan Maulid.
Rasulullah SAW dalam sirah dinyatakan lahir pada 12 Rabiul Awal, sehingga umat Islam memperingati dan bergembira pada hari kelahirannya.
Adapun keutamaan bulan Maulid, menurut Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki yang dikutip Bantenraya.com dari NU Online ialah bahwa peringatan ini menjadi momen efektif untuk mendakwahkan keteledanan akhlak Rasulullah.
Baca Juga: Ekonomi Dunia Sedang Tidak Baik-baik Saja, Waktunya Kini Indonesia Mengambil ‘Untung’
Yang didakwahkan dari Rasulullah menurut Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki di antaranya adalah sejarah kehidupan, perjuangan, bisnis, politik, stratehi kepemimpinan, dan cara ibadah Nabi Muhammad.
Sehingga, Buya Maliki (sebutan untuk Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki) menyatakan bahwa pada bulan Maulid sangat bagus untuk diisi dengan pembacaan ayat-ayat Al Quran, zikir, tahlil, kalimat thayyibah, dan juga sejarah perjuangan Rasulullah.
“Imam al-Suyuthi dari kalangan ulama Syafi’iyyah juga mengatakan, Maulid Nabi merupakan kegiatan positif yang mendatangkan pahala,” tulis NU Online, dilansir Bantenraya.com pada Rabu 28 September 2022.
Baca Juga: Dukung Layanan Berintegritas, Enam Unit PLN se-Jakarta dan Banten Gelar Multi Stakeholder Forum
“Ia (Imam al-Suyuthi) menganjurkan pada bulan Rabiul Awal ini, umat Islam meluapkan kegembiraan dan rasa syukur dengan cara memperingati kelahiran Rasulullah, berkumpul, membagikan makanan, dan beberapa ibadah lain,” sambung NU Online.
Mulianya bulan Rabiul Awal karena di dalamnya lahirlah seorang manusia paling mulia dan paling agung di muka bumi.
Kemudian muncul pertanyaan, kenapa Rasulullah tidak dilahirkan di bulan selain bulan Rabiul Awal?
Menjawab pertanyaan itu, Buya Sayyid Muhammad ibn Alawi Al Maliki dalam kitabnya adz-Dzakhâir al-Muhammadiyyah menjawab dengan cerdas dan tangkas.
Menurut Buya Maliki, Nabi Muhammad tidak mulia karena sebab masa atau waktu.
Namun, Buya Maliki menjelaskan justru masa atau waktu itulah yang menjadi mulia sebab Nabi Muhammad lahir.
Baca Juga: Ditanya Siapa Rehan, ini Jawaban Menohok Intan Lembata: Jagung dan Pohon jadi Saksi
Artinya, Nabi-lah yang mengangkat derajat bulan tersebut, bukan sebaliknya.***