Ekonomi Dunia Sedang Tidak Baik-baik Saja, Waktunya Kini Indonesia Mengambil 'Untung'

- Rabu, 28 September 2022 | 19:27 WIB
Ilustrasi ekonomi. Saat ekonomi global sedang melemah, Indonesia diminta bisa memanfaatkan hal tersebut untuk kepentingan nasional. (Pixabay/ iLights)
Ilustrasi ekonomi. Saat ekonomi global sedang melemah, Indonesia diminta bisa memanfaatkan hal tersebut untuk kepentingan nasional. (Pixabay/ iLights)

BANTENRAYA.COM - Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri menilai Indonesia harus bisa memanfaatkan momentum perekonomian global yang sedang tidak baik-baik saja.

Ekonomi dunia diprediksi menghadapai perfect storm akibat resesi global serta krisis pangan dan energi namun Indonesia harus bisa mengambil 'untung'.

"Memanfaatkan momentum. Sayangnya selama ini, kita (Indonesi-red) suka telat memanfaatkan momentum," ujar Yose.

Baca Juga: Link Nonton Preman Pensiun 6 Episode 29 Legal Full HD: Selamat Datang Bos Baru Terminal!

Momentum itu harus dimanfaatkan Indonesia untuk menarik investasi ke Indonesia.

Untuk itu, Indonesia harus menjaga iklim investasi dan usaha tetap kondusif di tengah ketidakpastian global.

"Harus konsisten melakukan perbaikan iklim usaha dan iklim investasi, sehingga Indonesia punya daya tarik, daya saing lebih di antara negara-negara yang saat ini sedang bermasalah," lanjutnya.

Baca Juga: Ditanya Siapa Rehan, ini Jawaban Menohok Intan Lembata: Jagung dan Pohon jadi Saksi 

Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, mengajak seluruh elemen bangsa Indonesia baik pemerintah maupun masyarakat, untuk mewaspadai besarnya dampak ekonomi akibat gelombang resesi global yang saat ini melanda dunia. 

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto juga menjelaskan, perekonomian global tengah dihadapkan pada tantangan yang disebut dengan the perfect storm atau 5C yaitu Covid-19, conflict Rusia-Ukraina, climate change, commodity prices, dan cost of living.

Ketua Umum Golkar ini menilai, salah satu sektor kunci dalam menghadapi terpaan krisis global adalah industri pangan.

Baca Juga: Toni Si Bos Kecil Preman Pensiun 6 Bikin Masalah Lagi di Terminal, Cecep Dibuat Geleng-geleng Kepala

Sebab, ketersediaan pangan yang dapat dijangkau berbagai pihak dinilai mampu menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Yose menggariskan beberapa hal agar Indonesua bisa bertahan sekaligus memanfaatkan momentum ketidakstabilan golbal.

Menurutnya, pemerintah perlu mempunyai intrumen kebijakan makro yang adaptif.

Halaman:

Editor: Jermainne Tirta Dewa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Cara Mengatasi Bau Mulut Dengan Buah-Buahan

Kamis, 23 Maret 2023 | 18:04 WIB
X