BANTENRAYA.COM — Menjelang musim penghujan yang diprediksi berlangsung hingga awal 2026, ASTRA Infra Toll Road Tangerang–Merak (ASTRA Tol Tamer) mulai melakukan serangkaian pemeliharaan jalan secara intensif dan bertahap, mulai September 2025.
Pekerjaan konstruksi ini akan berlangsung selama tiga bulan dari September sampai dengan Februari 2026.
Langkah ini tak sekadar rutinitas teknis, tapi bagian dari strategi perlindungan infrastruktur jangka panjang serta peningkatan pengalaman berkendara yang lebih aman dan nyaman.
“Pemeliharaan perkerasan jalan ini, untuk mencegah kerusakan jalan yang lebih parah, hal ini nantinya akan meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan,” tutur Rinaldi, Direktur ASTRA Tol Tamer.
“Selama prosesnya tentu akan menimbulkan sedikit gangguan lalu lintas, namun kami sudah pertimbangkan langkah antisipatif untuk menggunakan metode yang paling minim berpotensi mengganggu kelancaran lalu lintas,” lanjut Rinaldi.
BACA JUGA: Mahasiswa Sebut Pemkot Cilegon Bisa Bangun JLU Tanpa Hutang, Begini Caranya
Pemeliharaan jalan akan dilakukan secara bertahap di seluruh ruas tol sepanjang 72,45 km yang menghubungkan Gerbang Tol Cikupa (Tangerang) hingga Gerbang Tol Merak (Cilegon), dengan metode Scrap, Filling, and Overlay (SFO), yakni pelapisan ulang jalan yang rusak untuk mengembalikan struktur dan kelayakan jalan.
Adapun tahapan jadwal pelaksanaannya akan dilakukan pada September hingga November 2025 dengan Fokus pemeliharaan di ruas Tangerang hingga Serang Timur.
Sementara untuk selanjutnya Pembangunan dilakukan pada Desember 2025 hingga Februari 2026 dengan fokus lanjutan pemeliharaan di ruas Serang Barat hingga Merak.
Meskipun pekerjaan berlangsung di sejumlah titik, ASTRA Tol Tamer memastikan rekayasa lalu lintas telah disiapkan untuk meminimalkan dampak terhadap pengguna jalan.
“Selama prosesnya tentu akan menimbulkan sedikit gangguan lalu lintas. Namun kami sudah pertimbangkan langkah antisipatif dengan menggunakan metode yang paling minim potensi mengganggu kelancaran lalu lintas,” tambah Rinaldi.
Curah hujan ekstrem menjadi tantangan besar terhadap ketahanan jalan tol, terutama terhadap struktur lapisan aspal dan drainase.
Sebagai langkah mitigasi, ASTRA Tol Tamer juga melakukan pemeliharaan saluran drainase secara menyeluruh, melakukan normalisasi saluran FCB (Fix Concrete Barrier) di median jalan untuk memperlancar aliran air, perbaikan slope protection di area overpass, guna menjaga kestabilan tanah dan konstruksi, penambahan pompa portable, sandbag, dan alat berat sebagai respons cepat ketika terjadi genangan.
Upaya ini sekaligus menjadi bentuk adaptasi iklim dalam pengelolaan jalan tol yang sangat krusial bagi infrastruktur berkelanjutan. *