BANTENRAYA.COM – Kejaksaan Negeri (Kejari) Cilegon melalui Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) melakukan monitoring terhadap program Sarana dan Prasarana Lingkungan Warga (Salira) di Kecamatan Ciwandan.
Tiga kelurahan yang dijadikan obyek monitoring yaitu Tegalraru, Banjarnegara dan Kubangsari. Kejari mengingatkan agar program Salira selalu melibatkan warga lokal.
Kepala Seksi Datun pada Kejari Cilegon Yan Aswari mengatakan, pekerjaan dalam program Salira harus sesuai usulan masyarakat. Dalam pelaksanaannya juga wajib melibatkan masyarakat lokal khususnya kelurahan setempat.
“Aspirasi dari masyarakat dan untuk masyarakat, jadi selalu gunakan penduduk lokal dalam pelaksanaanya,” kata Yan ditemui di Ciwandan, Kamis, 22 September 2022.
Dikatakan Yan, pihaknya juga meminta Kelompok Masyarakat (Pokmas) tertib dalam administrasi. Ia mengingatkan, jika korupsi bisa saja terjadi akibat administrasi yang tidak tertib.
“Pelaporan tepat waktu, tertib administrasi. Pekerjaan yang dilakukan swadaya, misal jalan perencanaan 10 meter, karena ada swadaya masyarakat menjadi 15 meter, jadi tetap harus dilaporkan, namun tetap diberi keterangan mana yang pakai anggaran mana yang dari masyarakat,” tegasnya.
Baca Juga: Preman Pensiun 6 Tidak Tayang Hari Ini, Terus Kapan? Simak Penjelasan Berikut
Kepala Sub Seksi Datun pada Kejari Cilegon Deisi Magdalena Gultom mengatakan, monitoring yang dilakukan pihaknya saat ini ada tiga kegiatan di tiga kelurahan.
Tiga kegiatan yang dimonitoring yaitu pembuatan jalan, pagar makam dan penerangan jalan umum (PJU).
“Dari kegiatan-kegiatan itu, volumenya lebih, kami apresiasi,” ucapnya.
Baca Juga: One Piece Film: Red Sudah Tayang, Yuk Mengenal Buah Iblis Milik Uta dan Kehebatan Kekuatannya
Deisi mengimbau ke seluruh masyarakat serta Pokmas untuk bisa merawat sarana dan prasarana yang telah dibangun menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cilegon.
“Ini Salira kan untuk masyarakat, harapannya transparan, karena swakelola, jadi tidak ada hal-hal yang tidak dilibatkan, sakit hati, lapor-melapor, kita tidak ingin itu,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Camat Ciwandan Agus Ariyadi yang turut mendampingi dalam monitoring tersebut mengatakan, monitoring Program Salira tahap II di Kecamatan Ciwandan sudah berjalan dengan lancar.
“Ada sampel kegiatan yang kita kunjungi juga bersama Kejari Cilegon, termin II selesai nanyi lanjut termin III,” kata Agus.
Agus mengapresiasi adanya dukungan dari warga. Di mana, beberapa kegiatan yang telah direncanakan justru volumenya lebih karena banyaknya partisipasi warga.
“Kegiatan sangat memuaskan, seperti drainase di Kelurahan Banjarnegara hanya 121 meter, tetapi pelaksanaanya mencapai 250 meter. Program Salira ini khusus di tingkat RW (Rukun Warga) mereka menyusun perencanaan program ini,” tuturnya.*



















