BANTENRAYA.COM – Penerimaan zakat infak dan sedekah (ZIS) oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Serang masih bergantung kepada aparatur sipil negara (ASN).
Baznas Kabupaten Serang belum bisa menggali potensi penerimaan ZIS dari industri yang nilainya jauh lebih besar.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan, dana yang masuk ke Baznas Kaupaten Serang 99 persennya masih dari ASN.
Sedangkan penerimaan dari industri di Kabupaten Serang masih minim, padahal dana yang masuk ke Baznas sangat membantu bagi masyarakat yang kurang mampu.
“Kami mengimbau kepada industri karena punya karyawan yang sangat banyak untuk bersama-sama dengan banzas bisa mengumpulkan infak sedekah atau zakat mereka,” ujar Tatu usai penyerahan santunan kepada anak yatim dan insentif guru ngaji dan guru madrasah di lapangan Tenis Indoor, Pemkab Serang, Selasa 2 Agustus 2022.
Pada kesempatan itu, Pemkab Serang melalui Baznas memberikan santunan kepada 1.000 anak yatim masing-masing Rp200.000.
Baca Juga: 15 Ide Perlombaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus , Pas untuk Semua Kalangan
Kemudian memberikan insentif kepada 1.392 guru madrasah masing-masing Rp400.000, dan memberikan insentif kepada 1.392 guru ngaji masing-masing Rp400.000.
Tatu meminta kepada Baznas Kabupaten Serang untuk mengupayakan agar membentuk unit pengumpul zakat (UPZ) di perusahaan-perusahaan.
UPZ itu di dikhususkan terutama untuk karyawan atau pekerja yang beragama Islam karena sampai saat ini respon industri belum ada.
“Saya menugaskan Bu Diana (Plt Kepala Disnakertrans Kabupaten Serang-red) untuk komunikasi dengan pimpinan-pimpinan perusahaan,” ujarnya.
“Saya mendorong Disnakertrans untuk membuat MoU (memorandum of understanding) dengan perusahaan supaya ada ikatan yang lebih kuat,” paparnya.
Ketua Baznas Kabupaten Serang Badrudin mengatakan, penerimaan ZIS dari industri potensinya cukup besar namun ada aturan dari Banzas pusat bahwa industri yang masuk wilayah provinsi maka Baznas Kabupaten Serang tidak boleh menggarapnya.
“Strategi kita tidak melihat perusahaannya tapi serikat pekerjanya, lima UPZ sudah dibentuk di serikat pekerja tapi pelaksanannya belum maksimal karena kami di Baznas hanya sosialisasi, kami dalam mengumpulkan zakat tidak seperti menarik pajak,” katanya.
Ia mengungkapkan, sampai dengan kemarin penerimaan ZIS sudah mencapai Rp13,3 miliar dari target Rp15 miliar.
“Namun estimasi kita sampai akhir Desember mencapai Rp20 miliar. Dana yang disalurkan hari ini totalnya Rp1,2 miliar lebih,” tuturnya. ***