BANTENRAYA.COM – Kasus penembakan Rina Wulandari, istri dari Kopda Muslimin di Semarang mulai menemukan titik terang.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi mengatakan empat orang anggota kelompok pembunuh bayaran yang melancarkan percobaan pembunuhan.
“Para pelaku diberi Rp 120 juta, dibagi empat orang,” kata Irjen Ahmad di Markas Polda Jawa Tengah, Semarang, Jawa Tengah, Senin 25 juli 2022.
Dia menjelaskan, Kopda Muslimin sempat mengajak pacarnya untuk kabur bersama.
Baca Juga: Daftar Brand Kue dan Roti yang Halal, Dari The Harvest hingga Tous Les Jours
Namun, kekasihnya itu menolak dan dia langsung diamankan oleh tim gabungan.
“Yang bersangkutan (Kopda M) sempat lari tapi pacarnya tidak mau. Dia melakukan tindakan yang tidak patut dan melawan hukum,” kata dia.
Kasus ini terjadi pada Senin 18 Juli 2022, saat itu Rina ditembak 2 kali oleh komplotan itu atas perintah Kopda Muslimin.
Bahkan tragisnya, Muslimin meminta eksekutor untuk benar-benar membunuh istrinya.
Keempat pelaku yang ditangkap itu masing-masing S sebagai eksekutor penembakan, P sebagai pengendara sepeda motor Kawasaki Ninja warna hijau, kemudian S dan AS sebagai pengawas saat aksi penembakan.
Baca Juga: 217 Mata Uang Kripto Berkembang Hingga Kini dan Berikut Daftar Harganya Senin 25 Juli 2022
Selain itu, ditangkap pula pelaku berinisial DS yang merupakan penyedia senjata api yang diduga digunakan saat pelaksanaan eksekusi.
“Pelaku membeli senjata api yang diduga rakitan itu beserta empat peluru dengan harga Rp 3 juta,” kata kopda jateng.
Saat ini, tim gabungan TNI-Polri masih melakukan pencarian terhadap Kopda Muslimin yang kini menjadi buronan.
“Pengembangan kita akan kembangkan kepada leader (otak) dalam hal ini yakni suami korban. Suami korban masih dalam pencarian kita untuk menyerahkan diri,” kata dia.*

















