BANTENRAYA.COM — Masyarakat Kota Serang, Banten, digegerkan kabar adanya warga Kota Serang yang mengaku sebagai titisan Nabi Khidir.
Dia bernama Harimbi, warga Kampung Lebak Sili, Kelurahan Kali Gandu, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten.
Harimbi mengaku pernah berkali-kali bermimpi bertemu dengan seseorang yang dia yakini sebagai Nabi Khidir sejak kecil.
Baca Juga: Gorong-gorong Jebol, Warga Kota Serang Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan
Dalam mimpi itu dia juga mengaku bertemu dengan Syekh Abdul Rojak/ Ki Joharudin yang saat ini makamnya dia rawat dan dia kliam sebagai makam Syekh Abdul Rojak/ Ki Joharudin dan merupakan tempat bersemayamnya Nabi Khidir.
Bahkan Harimbi mengaku bertemu dengan seorang kakek yang dia yakini itu adalah jelmaan dari Nabi Khidir atau setidaknya Syekh Abdul Rojak/ Ki Joharudin ketika dia sedang membangun makam Syekh Abdul Rojak/ Ki Joharudin di Visenda. Saat itu datang seorang kakek meminta teh pahit kepadanya.
Merasa yakin kakek ini bukan orang sembarangan, Harimbi pun “ngetes” si kakek dengan menanyakan tempat apakah yang saat itu sedang dia bangun.
Baca Juga: Cegah Dampak Negatif Gadget Bagi Anak, Berikut 4 Langkah yang Bisa Digunakan
Saat itu, kakek ini berkata bahwa itu adalah lokasi berkumpulnya para wali dan bahkan Nabi Khidir juga ada di situ.
Dari ucapan si kakek itu, dia semakin yakin bahwa makam yang saat ini dia kunceni adalah lokasi di mana Nabi Khidir pernah singgah.
“Kakek itu minta gula pas saya ambil gula terus balik lagi dia sudah hilang,” ujarnya, Rabu, 13 Juli 2022.
Baca Juga: Aset Belum Diserahkan, KPK Akan Panggil Kabupaten Serang
Harimbi mengaku memiliki kemampuan mengobati segala penyakit mulai dari penyakit medis sampai non medis.
Padahal, dia tidak pernah berguru kepada siapa pun tentang pengobatan itu. Bahkan dia tidak pernah mengenyam bangku sekolah sama sekali.
Sudah sejak usia 12 tahun dia mengaku sudah diminta orang untuk mengobati penyakit. Bila penyakit yang diderita adalah penyakit medis, maka seketika dalam kepalanya bermunculan dedaunan atau herbal apa yang bisa menjadi obat.
Baca Juga: Gratis Download 8 Link Twibbon Hari Pajak Nasional 2022 di Sini, Desain Terbaik dan Terindah
Sementara untuk penyakit non medis biasanya hanya menggunakan air putih dan doa. Namun, dia menegaskan hakikat kesembuhan adalah dari Allah SWT.
Harimbi juga mengaku tidak pernah memberikan tarif ketika mengobati pasiennya. Sebab semua itu dia lakukan ikhlas hanya karena ingin membantu sebagaimana amanat yang disampaikan oleh Syekh Abdul Rojak/ Ki Joharudin.
Atas aduan masyarakat yang menilai apa yang disampaikan Harimbi menyimpang dari akidah Islam, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Serang langsung turun melakukan klarifikasi dan pengumpulan data.
Hasilnya MUI Kota Serang menyimpulkan praktik pengobatan yang dilakukan Harimbi tidak ada masalah. Yang menjadi masalah adalah ketika mimpi yang dialami Harimbi bertemu dengan Nabi Khidir itu disampaikan kepada orang-orang dan berharap orang lain percaya pada mimpinya itu.
MUI Kota Serang mengeluarkan pendapat hukum yang tertuang dalam surat nomor 05 tahun 2022 tentang Harimbi Mengaku Titisan Nabi Hidir. Ada 6 poin pendapat hukum dalam surat yang dikeluarkan MUI Kota Serang.
Salah satunya adalah pengakuan Harimbi yang menyatakan dia adalah titisan Nabi Khidir adalah perbuatan yang telah merusak akidah Islam dan dapat menyesatkan umat Islam secara serius dan meluas.
“Harimbi meyakini selalu didatangi langsung oleh Nabi Khidir sebagai titisannya adalah keyakinan yang menyimpang dan merusak akidah”, begitu bunyi poin nomor 3 surat MUI tersebut.
Sejumlah rekomendasi juga dikeluarkan MUI Kota Serang terhadap lokasi ziarah di mana Harimbi “membuka praktik pengobatan”.
Misalkan, meminta Harimbi menghapus lafadz Allah pada nisan di makam Ki Joharudin. Sebab lazimnya nama pada batu nisan adalah nama orang yang ada di dalam makam tersebut.
MUI Kota Serang juga meminta tulisan Khidir pada dinding makam dihapus. Serta menanggalkan spanduk yang berisi tulisan bahwa Harimbi adalah titisan Nabi Khidir.
Yang paling penting, kata Sekretaris MUI Kota Serang, adalah bahwa Harimbi menyatakan siap dibina oleh MUI Kota Serang.
Terkait lafadz Allah SWT pada batu bisan makam, Harimbi beralasan itu dimaksudkan agar orang yang berziarah selalu ingat bahwa mereka sedang meminta atau berdoa kepada Allah SWT bukan kepada yang meninggal dunia.
Sementara itu, menurut Agus Dania Rahman, Sekretaris Kelurahan Kali Gandu, Kecamatan Serang, Kota Serang, dari pengakuan sejumlah orang yang pernah ikut dalam pengajian di pemamakan yang diurusi Harimbi, ada sejumlah ritual yang tidak biasa.
Misalkan, ada ritual mengelilingi kuburan seperti sedang thawaf. Juga ada dzikir yang dibaca tidak hanya la ilaha illallah muhammadur rosulullah melainkan ditambahi dengan allahumma nabiallah khidir alaihi salam. *