BANTENRAYA.COM – Warga Lingkungan Sitahuan, Kelurahan Lialang, tanam pohon pisang di jalan poros kelurahan, persisnya di Lingkungan Balebatu, Kelurahan Lialang, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Rabu 13 Juli 2022.
Penanaman pohon pisang itu sebagai penanda, karena gorong-gorong di Jalan Balebatu-Sitahuan, Kelurahan Umbul Tengah, jebol.
Aksi tanam pohon pisang juga sebagai bentuk protes kepada Pemkot Serang, karena kerusakan gorong-gorong dan jalan sudah hampir tiga bulan.
Baca Juga: Hingga Juni 2022, Realisasi Anggaran APBD Pandeglang Baru 33,85 Persen dan PAD Masih Minim
Akibat kerusakan gorong-gorong itu, pengendara roda dua harus ekstra hati-hati, sementara pengendara roda empat terpaksa harus mengambil jalan pintas ke arah Kelurahan Umbul Tengah.
Ketua RT 02 Lingkungan Sitahuan, Kelurahan Lialang, Mad Noh, mengatakan, gorong-gorong Jalan Lingkungan Balebatu dibangun sekitar tahun 2019 lalu.
Lantaran diterjang banjir pada Mei 2022 lalu, gorong-gorong pun jebol. Akibat kerusakan infrastruktur jembatan tersebut, arus transportasi kendaraan warga pun terganggu.
Baca Juga: Aset Belum Diserahkan, KPK Akan Panggil Kabupaten Serang
“Kita tanami pohon pisang buat penanda supaya tidak kejeblos,” ujar Mad Noh.
Mad Noh mengungkapkan, gorong-gorong jebol mengakibatkan arus transportasi kendaraan terganggu.
“Tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, hanya roda dua. Hanya sebelah doang itu juga mepet. Kalau mobil sementara lewat Taman Kopassus. Melalui jalan Umbul Tengah jaraknya lebih jauh sekitar 1,5 kilometer,” ungkapnya.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Logam Mulia yang Banyak Peminatnya, Harga Termurah Rp 532.000
Mad Noh menjelaskan, selain gorong-gorong jebol, permukaan jalan pun sudah banyak rusak di kanan kiri jalan.
“Intinya kami minta dibangun gorong-gorongnya dan jalannya. Supaya warga yang pake mobil bisa lewat sini lagi,” jelas dia.
Lurah Lialang Saniman membenarkan bahwa gorong-gorong di Jalan Balebatu jebol.
Baca Juga: Full Sinopsis Melur untuk Firdaus Episode 27: Melur dan Haris akan Menikah?
Kata Saniman, gorong-gorong jebol rawan kecelakaan tunggal, karena jika malam sepanjang jalan cukup gelap.
“Sementara sih belum ada yang laporan soal kecelakaan, tapi kalau malem gelap,” kata Saniman, kepada Bantenraya.com.
Saniman mengaku pihaknya telah menyampaikan aspirasi masyarakatnya terkait gorong-gorong jebol, kepada Pemerintah Kecamatan Taktakan, namun belum ada tindaklanjutnya.
“Kalau pengajuan sudah ke Pak Camat,” akunya.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Serang Iwan Sunardi mengaku pihaknya akan meninjau langsung ke lokasi untuk memastikan kerusakannya.
“Kita cek ke lokasi dan lakukan pemeliharaan. Kita lihat kerusakannya,” katanya, kepada Bantenraya.com. *