BANTENRAYA.COM – Roti bakar dan roti kukus Bagus yang pusat usahanya terletak di Kecamatan Grogol diklaim punya harga jual tertinggi dari kompetitornya. Harga jual terendah dibanderol Rp15.000 per porsi hingga yang tertinggi Rp30.000 per porsi.
Pemilik usaha roti bakar dan roti kukus Bagus Dina Romdiana mengatakan, harga jual produknya yang lebih tinggi disebabkan roti diproduksi sendiri dengan bahan-bahan yang digunakan premium dan toping yang lebih bervariasi. Meski demikian, banyak pelanggannya yang tetap membeli produknya.
“Jujur harga kita tertinggi tapi dengan kualitas, kita ngejaga kualitas dan rasa kelembutan roti, toping-toping lebih banyak jadi lebih enak. Meskipun banyak yang lebih murah ya ga masalah. Harga kita tertinggi di Cilegon malah,” katanya saat ditemui, Selasa 21 Juni 2022.
Baca Juga: Kejari Serang Terima SPDP dan Surat Penetapan Tersangka Nikita Mirzani
Dina mengungkap omzet penjualannya dalam sehari pernah mencapai Rp4 juta per hari dari lima cabang. Namun, diakuinya hal itu dialami sebelum pandemi Covid-19 merebak.
Saat Covid-19, ia harus merelakan tiga cabang miliknya tutup. Sehingga saat ini tersisa dua cabang di Cibeber dan Grogol, Cilegon.
“Sebelum pandemi, omzet satu gerobak bervarian mencapai Rp 1,5-2 juta per malam yang di empat gerobak cabang lain sekitar Rp500.000. Setelah pandemi kita kehilangan yang awalnya 100 batang roti di Grogol penjualan jadi 40 batang. Jadi hilang 60 batang. Cabang kita yang 3 tutup tinggal 2 cabang Cibeber dan Grogol,” lanjutnya.
Baca Juga: Kembali Ziarah ke Makam Eril, Nabila Ishma Tepati Janji untuk Tidak Nangis
Dia bercerita usahanya dimulai tahun 2016 dengan modal Rp 6 juta untuk membeli gerobak dan bahan-bahan roti bakar dan roti kukus. Resep pembuatan roti juga didapat bermodalkan internet meski harus mengalami kegagalan hingga 6 kali percobaan.
Untuk jam operasional dimulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB.
“Resep roti otodidak aja bermodalkan youtube jadi kita gagal sampai 6 kali proses. Kita roti fresh. Satu karung sebenarnya untuk 2 hari tapi kalau rame ya sisa sedikit ngga nyampe dua hari. Satu karung itu bisa jadi 150 batang,” jelasnya.
Baca Juga: Mudah Dimodifikasi, Vespa Sprint Jadi Favorit Anak Muda Cilegon
Dina berkomitmen untuk selalu menjaga kualitas rasa meski digempur naiknya harga bahan-bahan pokok. Dia juga berharap ke depan usahanya bisa berkembang hingga puluhan cabang.
Saat ini, usahanya terpilih untuk mendapat pelatihan dan pembimbingan UMKM dari Dinas Koperasi Kota Cilegon selama empat hari di Bandung.
“Alhamdulillah dari satu kelurahan kolita masuk 10 besar dan terpilih mengikuti program Dinkop pelatihan ke Bandung,” tambahnya. ***


















