BANTENRAYA.COM – Kematian atau sakaratul maut menjadi salah satu rahasia Allah SWT.
Tidak ada satupun orang yang mengetahui kapan dirinya akan menghadapi sakaratul maut.
Namun, hal yang pasti adalah setiap orang yang bernyawa akan mengalami sakaratul maut.
Baca Juga: Kapan Melur untuk Firdaus Episode 15 dan 16 Tayang? Cek Jadwal dan Link Nonton di Sini
Dikutip Bantenraya.com dari kanal YouTube NS BOR Channel yang diunggah pada 17 Mei 2022, sebelum benar-benar diambil nyawanya, manusia akan terlebih dahulu measakan sakaratul maut.
Peristiwa sakaratul maut digambarkan sebagai prosesi kematian yang sangat menyakitkan bagi mereka yang merasakannya.
Kesakitan yang luar biasa tersebut akan dirasakan oleh manusia sebelum ruh terlepas dari jasadnya.
Baca Juga: Ben & Jody Jadi Film Aksi Rekomendasi di Internasional
Lantas, bagaimanakan sebenarnarnya dahsyatnya rasa sakit ketika kematian akan menjemput?
Rasulullah SAW juga pernah bersabda sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam At Tirmidzi:
“Bawasannya rasa sakit sakaratul maut itu kadar sepertiga ratus tusukan pedang, penderitaan tedahsyat si mayit ketika menghadapi sakaratul maut adalah disaat ruhnya sampai ke kerongkongan.”
Baca Juga: Profil Abel Camara, Pemain yang Dirumorkan Jadi Mesin Gol Baru Singo Edan Arema FC
Hal ini senagaimana Allah SWT berfirman dalam Alquran: “Sekali-kali jangan, apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai kekerongkongan. Dan dikatakan kepadanya siapa kah yang dapat menyebutkan dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan. Dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan) dan kepada Rabbmulah pada hari itu kamu dihalau”.(QS. Al Qiyamah 26-30).
Syaikh Sa’di menjelaskan; “Allah mengingatkan para hambanya dengan keadaan orang yang akan tercabut nyawanya, bahwa ketika rus sampai pada taroqi yaitu tulang-tulang yang meliputi ujung leher (keronggkongan), maka pada saat itulah penderitaan mulai berat (ia) mencari segala sarana yang dianggap menyebabkan kesembuhan atau kenyamanan.
Karena itu Allah SWT berfirman: “Dan dikatakan (kepadanya); “Siapakah yang akan menyembuhkan?”
“Artinya siapa yang akan meruqyahnya dari kata ruqyah yang mereka pikirkan, sehingga mereka bergantung sekali pada terapi ilahi, namun qadha dan qadar jika datang dan tiba, maka tidak dapat ditolak,”.
“Dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan dengan dunia. Dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan), maksudnya kedengsaraan jadi satu dan berkumpul,”.
“Urusan menjadi berbahaya, penderitaan semakin sulit, nyawa diharapkan keluar dari badan yang telah ia huni dan masih bersamanya. Maka dihalau menuju Allah SWT untuk dibalasi amalanya dan mengakui perbuayannya”.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Pamer Otot Besar, Sekaligus Berikan Nasihat
“Peringatan yang Allah sebutkan ini dapat mendorong hati-hati untuk bergegas menuju keselamatan dan menahannya dari perkara yang menjadi kebinasaannya. Tetapi orang yang menentang, orang yang tidak mendapat manfaat dari ayat-ayat, senantiasa berbuat sehat dan kekufuran dan penentangan”. (Taisir Al Karim Ar Rahman Fi Tafsir Kalami Al Mannan.833).