BANTENRAYA.COM – Dinas Kesehatan atau Dinkes Kota Serang mencatat sejak Januari hingga Mei 2022 ada 1.851 balita stunting.
Angka stunting ini berpotensi bertambah, bila dibandingkan dengan tahun 2021 yang tercatat 1.900-an kasus.
Angka kasus stunting ini diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kota Serang Tata.
“Stunting kita ada 1.851 balita sampai Mei tahun ini se Kota Serang,” ujar Tata, kepada Bantenraya.com, Minggu 12 Juni 2022.
Baca Juga: Tunamen KTTM Gerem Cup 2022 Jadi Ajang Pembibitan Atlet Bola Voli Cilegon
Meski tercatat ada 1.851 balita stunting, Tata mengklaim kasus stunting di Kota Serang mengalami penurunan bila dibandingkan tahun 2021.
Sebab kata Tata, data stunting itu adalah data balita yang diukur antara tinggi badan dengan perbandingan umur.
“Tahun kemarin kalau gak salah ada 1.900-an. Kalau saya lihat dari evaluasi perkembangan semakin menurun. Dari 1.900 jadi 1.851 balita,” katanya.
Tata mengaku hingga sekarang pihaknya masih terus melakukan pengukuran terhadap 1.851 balita stunting secara berkala di seluruh Puskesmas di Kota Serang.
Baca Juga: Covid-19 Kembali Menggeliat, Luhut Binsar Pandjaitan Siagakan Tim Khusus
“Untuk stunting ini pengukuran secara berkala di Puskesmas. Nah ini yang dilaporkan secara berkala.
Terus ini sekarang lagi diukur lagi, mudah-mudahan hasilnya semakin turun,” tuturnya.
Tata menjelaskan, ada beberapa faktor penyebab tingginya angka stunting, salah satunya kurangnya pengetahuan orang tua tentang pemenuhan gizi saat hamil.
“Faktornya beragam, pertama riwayatnya dari mulai remaja putri, usia pernikahan, pemenuhan gizi saat hamil, pemenuhan gizi usai melahirkan, jadi rentetannya agak panjang,” jelas Tata.
Baca Juga: Dokter Syar’i Bridal Jadi WO Berkonsep Syar’i Pertama di Banten
Tata mengaku pihaknya terus intensif dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan stunting. Langkah itu dilakukan untuk menekan angka kasus stunting di Kota Serang.
“Mudah-mudahan dengan adanya tim sampai ke tingkat bawah, mudah-mudahan angka stunting bisa menurun,” harap dia.
Walikota Serang Syafrudin berharap melalui peran bidan angka stunting dan gizi buruk di Kota Serang semakin menurun, bahkan zero.
Syafrudin mengungkapkan, selain bertugas menurunkan nilai angka kematian ibu dan bayi, bidan juga sangat berperan penting bagi kesehatan masyarakat, penurunan stunting, gizi buruk dan kesehatan balita.
“Bidan juga memiliki organisasi yang kaitannya dituntut untuk penurunan stunting,” ujar Syafrudin, kepada Bantenraya.com, usai menghadiri acara HUT ke-71 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Tingkat Kota Serang yang dilaksanakan di lapangan Kelurahan Curug, Kecamatan Curug, Kota Serang, Sabtu 11 Juni 2022. ***