BANTEN RAYA.COM – Partai final sepakbola Popda Banten X akan mempertemukan Kota Tangerang melawan Kota Cilegon yang akan dihelat di Stadion Maulana Yusuf, Kota Serang, Sabtu 11 Juni mendatang.
Kota Tangerang berhak melaju ke final setelah dalam laga semifinal berhasil mengandaskan perlawanan Kabupaten Tangerang melalui babak adu penalti yang berkesudahan 4-2. Di babak normal kedua tim bermain imbang 1-1.
Sementara itu, Kota Cilegon berhak menyegel tiket final setelah di babak semifinal menang adu penalti melawan Kota Tangerang Selatan dengan skor 4-2. Di waktu normal kedua tim bermain imbang 0-0.
Ditemui usai laga pelatih Kota Tangerang Ahmad Yani mengatakan, kemenangan yang diraih anak asuhnya hasil perjuangan yang luar biasa mengingat timnya mampu bangkit setelah sebelumnya tertinggal 1 gol dari lawan.
Baca Juga: Kota Tangerang dan Kota Cilegon Ditunjuk Tuan Rumah Popda dan Peparpeda 2024 dan 2026
“Perjuangan anak-anak bagus mereka punya mental juara. Walau tertinggal kami terus menyerang dan akhirnya bisa menyamakan kedudukan dan memaksakan babak adu penalti,” kata dia.
Dalam babak adu penalti pemainnya berhasil tenang dan empat algojo yang dipersiapkan mampu melaksanakan tugasnya dengan sempurna. Sementara satu orang yang gagal melaksanakan tugasnya. Sementara itu dua algojo Kabupaten Tangerang gagal mengeksekusi penalti.
“Kami setiap berlatih selalu menyempatkan diri untuk melakukan latihan adu penalti. Jadi saat menghadapi babak ini kami sudah terlatih,” tegasnya.
Jelang laga final ini pihaknya mengaku tidak punya strategi khusus. Ia hanya meminta anak asuhnya untuk Istirahat maksimal agar bisa bugar saat menjalani laga final nantinya.
“Kami akan bermain sebaik mungkin dalam laga final. Kami tentunya ingin meraih medali emas dan kami akan berusaha untuk mewujudkan target tersebut,” tutupnya.
Baca Juga: Potret Bendungan Engehalde di Swiss Tempat Ditemukannya Eril
Berita dari kubu Kota Cilegon, mental anak-anak Cilegon saat menjalani laga semifinal patut diacungi jempol. Sempat bermain dengan 10 pemain setelah satu pemain di kartu merah wasit menjelang kurang lebih 15 menit babak kedua berakhir, mereka bisa mengimbangai permainan Kota Tangerang Selatan.
Di babak penalti anak-anak Cilegon mampu memenangkan pertandingan setelah empat pemain yang ditunjuk menjadi algojo sukses membobol gawang Tangerang Selatan. Sementara itu dari empat penendang dua pemain Tangerang Selatan gagal menjalankan tugasnya.
Pelatih Cilegon Das Supriadi mengatakan, saat laga melawan Tangerang Selatan ia memang menerapkan strategi agak tertutup untuk meredam kecepatan pemain lawan.
“Kami melancarkan serangan balik langsung ke daerah pertahanan lawan karena kami memiliki penyerang yang punya kecepatan. Strategi ini sempat membuahkan peluang walaupun kami gagal mencetak gol,” jelasnya.
Baca Juga: Niat Cek Saldo di ATM, Uang Puluhan Juta Milik Warga Kota Serang Raib
Pada saat babak kedua, salah satu pemain Cilegon harus di kartu merah akibat melakukan pelanggaran. Saat kurang pemain, ia meminta anak asuhnya disiplin. Hasilnya mereka berhasil meredam serangan Tangerang Selatan.
“Kalau kami bermain terbuka lawan tentunya unggul jumlah pemain jadi kami bermain disiplin. Kami berhasil menahan mereka dan menang babak adu penalti,” katanya.
Jelang laga final, ia mengaku akan memanfaatkan waktu istirahat agar anak asuhnya bisa tampil maksimal di partai puncak.
“Kami telah melihat Kota Tangerang. Saya sudah siapkan strategi khusus jelang laga final. Untuk pemain yang akumulasi kartu tidak perlu khawatir karena pemain cadangan kami memiliki kualitas yang sama,” tutupnya. (***)