BANTENRAYA.COM – Mencium istri merupakan sunah menurut Rasulullah shalallahu alaihi wassalam.
Namun bagaimanakah mencium istri saat puasa.
Berikut penjelasan Ustadz Abdul Somad atau UAS mengenai hukum mencium istri saat puasa.
Baca Juga: Penderita TBC Didominasi Perokok Berat, Ini Gejala Umum yang Dialami
Dikutip bantenraya.com dari instagram UAS @ustadzabdulsomad_official, UAS dalam unggahan rekaman itu ditanya oleh jamaahnya mengenai mencium istri saat puasa.
“Saya mau tanya, apakah batal puasa kita ketika kita mencium istri di waktu puasa, makasih ustadz,” kata salah satu jamaah yang diunggah Senin, 28 Maret 2022.
“Istri siapa?” kata UAS yang dikenal suka bercanda dalam ceramahnya ini.
Baca Juga: Bau Mulut Orang Berpuasa Lebih Wangi Menurut Allah, Begini Dalil dan Penjelasanya
Jawaban UAS pun disambut gelak tawa jamaahnya.
Kemudian, UAS menjelaskan, jika istri kita yang dicium puasanya tidak batal.
“Kalau istri engkau yang kau cium, maka tak batal, dalilnya nabi mencium Aisyah (Istri Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam),” kata UAS.
Baca Juga: Tatacara dan Waktu Tepat Mandi Sunah Ramadhan
Kalau kita tidak bisa menjaga hawa nafsu, lanjut UAS, maka lebih baik menahannya agar puasa kita tidak batal.
“Tapi, kalau dia ihtiyath, hati-hati takut dia tidak tak bisa mengendalikan hawa nafsu seperti Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam, maka dia ihtiyath, dijaganya. Tapi hukum aslinya (puasanya) tak batal,” ungkapnya.
“Tapi kalau sampai menturutkan hawa nafsunya, maka jatuh dalam batal dan rusak puasanya,” sambung UAS.
Baca Juga: 1 Ramadhan 1443 Hijriah Ditetapkan Pada Minggu 3 April 2022, Begini Pemantauan Hilalnya
UAS pun menjelaskan mengenai hadits yang menjelaskan tentang menjaga hawa nafsu saat puasa.
“Manlamyada imsakun nafsi, barang siapa menahan diri dari nafsu, anil mahjuroti, dari semua yang terlarang, min tuluil fajri, mulai dari terbit fajar, ila gururin samsi, sampai tenggelam matahari,” pungkasnya. ***