BANTENRAYA – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pada Jumat 11 Maret 2022 sebanyak 7.144 warga sipil dievakuasi dari empat kota Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyatakan bahwa evakuasi ini merupakan jumlah yang jauh lebih rendah daripada yang berhasil dievakuasi dalam dua hari sebelumnya.
Presiden Ukraina Volodymy Zelenskiy menuduh Rusia menolak mengizinkan orang keluar dari kota Mariupol yang terkepung.
Pemerintah Ukraina akan mencoba lagi mengirimkan makanan dan obat-obatan ke kota Mariupo pada Sabtu 12 Maret 2022.
Baca Juga: Begini Cara Buat Stiker WA Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Selesai Dalam Hitungan Detik
Selain itu, dikutip bantenraya.com dari Reuters bahwa pihak berwenang Ukraina mengatakan hampir 40.000 orang meninggalkan sejumlah kota melalui koridor kemanusiaan pada hari Kamis, di atas 35.000 orang yang melarikan diri pada hari Rabu.
Zelenskiy mengatakan penduduk Chernihiv, Energodar, Hostomel dan Kozarovichi berhasil melarikan diri pada Jumat, kemarin.
Pihak berwenang sebelumnya juga menyebutkan bahwa situasi di Mariupol sangat kritis ketika pasukan Rusia memperketat ikatan mereka di sekitar kota pelabuhan Laut Hitam.
Baca Juga: Lirik Lagu [NOT] PUBLIC PROPERTY, Karya Terbaru dari Voice of Baceprot, Langsung Headbang!
Adapun jumlah korban tewas akibat penembakan dan blokade 12 hari yang dilakukan oleh pasukan Rusia telah mencapai hampir 1.600.
Kota Mariupol adalah kota penting yang strategis dengan lebih dari 400.000 penduduk di masa damai.
Akibat invasi Rusia membuat penduduk di kota Mariupol harus hidup tanpa listrik atau air selama lebih dari seminggu.
Baca Juga: Tak Punya Cadangan Dana, Chelsea Bisa Bangkrut Hanya dalam Waktu 17 Hari
“Pasukan Rusia tidak membiarkan bantuan kami masuk ke kota dan terus menyiksa rakyat kami besok kami akan mencoba lagi, mencoba lagi untuk mengirim makanan, air dan obat-obatan,” ujar Zelenskiy.
Penembakan yang dilakukan Rusia mencegah para pengungsi meninggalkan kota Mariupol.
“Di tempat lain, pasukan Rusia juga menghentikan beberapa bus yang mencoba melarikan diri dari wilayah Kyiv,” ungkap Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk.
Baca Juga: AC Milan Resmi Rilis Jersey Edisi Khusus Ukraina, Hasil Penjualan untuk Korban Perang
Melihat situasi yang demikian, Penasihat Kementerian Dalam Negeri Vadym Denysenko menyatakan keraguannya bahwa upaya terbaru untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Mariupol akan berhasil.
Vadym Denysenko juga menuturkan bahwa upaya baru untuk mengevakuasi warga sipil tampaknya telah gagal.
“Situasi sekarang sudah sangat krits,” imbuhnya.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina sekitar 1.582 warga sipil telah tewas di Mariupol. ***