BANTENRAYA.COM – Bagi yang ingin mengetahui siapa bapak pers nasional? Di sinilah tempatnya.
Mengenal secara singkat Tirto Adhi Soerjo, bapak pers nasional.
Dikutip Bantenraya.com dari Ensiklopedia Sastra Indonesia, berikut ini tentang Tirto Adhi Soerjo.
Baca Juga: Hampir 100 Sekolah di Banten Ditemukan Kasus Covid-19, Dindikbud Ambil Tindakkan Ini
Tirto Adhi Soerjo, namanya sering disingkat menjadi T.A.S.
Beliau lahir sebagai Raden Mas Djokomono. Blitar, Jawa Tengah, 1880.
Tahun 1903 sampai 1905, Tirto Adhi Soerjo mendirikan Soenda Berita.
Baca Juga: Hakim Ziyech Putuskan Pensiun Dini dari Timnas Maroko, Begini Alasannya
Kemudian di tahun 1907 dan 1908, beliau kembali mendirikan media luring.
Media luring tersrebut bernama, Medan Prijaji (1907) dan Putri Hindia (1908).
Medan Prijaji dikenal sebagai surat kabar pertama, karena menggunakan bahasa Melayu (Indonesia).
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Menangis Lihat Warga Wadas Ditangkapi Polisi
Selain berkecimpung di dunia surat kabar, Tirto Adhi Soerjo juga mendirikan Sarikat Dagang Islam.
Melalui beberapa media luring yang dibuat, beliau berani mengkritik pedas pemerintah Belanda melalui surat kabarnya.
Naasnya, Tirto Adhi Soerjo diasingkan, dibuang dari Jawa ke pulau Bacan, dekat Halmahera.
Baca Juga: Adik Ayus Sabyan Ungkap Sifat Asli Ririe Fairus Selama jadi Ipar, Begini Katanya
Setelah masa pembuangannya, beliau pulang ke Batavia, lalu meninggal pada 7 Desember 1918.
Kisahnya ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer, dalam Tetralogi Buru dan Sang Pemula.
Tahun 1973, pemerintah Indonesia menetapkan Tirto Adhi Soerjo sebagai Bapak Pers Nasional.
Baca Juga: Daftar Inisator Olahraga yang Dapat Penghargaan dari Menpora saat HPN 2022 di Kendari
Pada 2006, beliau juga dicap sebagai Pahlawan Nsasional sesuai Kepprres RI no 85/TK/2006.
Sekian, dan semoga menginspirasi.***