Dapur PACU Mercedes Benz SLK 55 AMG
Mobil ini menggunakan mesin 5.500 cc V8 naturally aspirated. Dengan cc besar mobil itu mampu menghasilkan kecepatan 420 HP.
“Kencangnya (Kecepatannya_red) juga udah lumayan banget kok 0-100 dalam 4,6 detik, tapi lebih ke teriakannya (suara_red) mesinnya ketika berakselerasi,” tegasnya.
Selain bodi dan mesin, Fitra juga mengungkapkan Mercedes Benz SLK 55 AMG konsumsi bahan bakarnya termasuk irit.
Dengan mesin V8 seharusnya mobil itu banyak memakan bahan bakar.
“Konsumsi bahan bakarnya tidak seboros yang saya kira. Ini mobil V8 yang paling hemat. Karena mobil ini ketika kita crusing, mesinnya secara otomatis menonaktifkan 4 silinder. Jadi, 4 silinder (dari 8 silinder_red) itu akan mati total. Dia tetap bergerak, tapi mati total,” jelasnya.
“Itu ditunjukkan dengan tanda eco di dashboard. Dan ketika kita mau gas lagi, langsung derumannya berbeda,” sambungnya lagi.
Dikatakan, mobil ini bisa menempuh jarak diatas 10 km/liter. Bahkan, kata dia, jika dikemudikan dengan stabil di kilometer bawah bisa menempuh12 hingga 13 km/liter.
“Normal itu 10 km/liter,” katanya.
Menururt Fitra Eri, kapasitas bagasi Mercedes Benz SLK 55 AMG sangat besar. Selain itu, aksesnya juga mudah.
“Bantingan suspensinya. Memang mobil ini tuh nggak empuk empuk amat, tapi untuk sebuah AMG, ini adalah AMG yang paling nyaman,” ungkapnya.
Ia menambahkan, Mercedes Benz SLK 55 AMG juga terdapat air scraf, yang bisa menyembur udara hangat, sehingga ketika membuka atap di derah dingin suhu tubuh pengemudinya terjaga.
“Audionya menggunakan Harman Cardon. Tanpa perlu diupgrade pun ini sudah lebih dari cukup suaranya, bassnya, detilnya itu sudah bagus,” ungkapnya.
Selain kelebihan, mobil ini juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya buka tutup atapnya tidak boleh dalam kondisi mobil jalan dengan kecepatan tinggi.
Kata dia, untuk membuka atau menutup atap mobilnya kendaraan harus seperti berhenti.
“Saya di (kecepatan kendaraan) 20 km/jam nggak mau di-crris speed. Harus dibawah 5 km/jam,” ungkapnya.
Kemudian, posisi setirnya tidak presisi, dan ventilasinya buka tutup sendiri, yang mengakibatkan suhu udara dingin dari air conditioner (AC) di dalam tidak terjaga.
“Ventilasi AC selalu membuka sendiri. Setiap beberapa menit membuka sendiri. Nah menurut Mercy dibuat untuk mengizinkan udara segar dari luar masuk ke dalam kabin untuk meresirkulasi udara yang kotor akibat kita bernafas, misalnya,” tuturnya.
“Udara segar itu kalau di Eropa, kalau di Indonesia dijamin lebih segar udara yang di dalam (mobil) dibandingkan yang di luar,” pungkasnya. ***



















