BANTENRAYA.COM – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Perwakilan Banten atau BPOM Banten mengingatkan para remaja dan Gen Z, agar lebih cermat dalam membeli produk kosmetik seperti skincare secara online.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Kepala BPOM Banten, Mozza Sirait yang menyoroti maraknya peredaran skincare dengan label BPOM tapi diragukan keasliannya alias asli tapi palsu (aspal) di berbagai platform online.
“Untuk UMKM, pengawasan kami mencakup semua, termasuk kosmetik, obat tradisional, hingga pangan. Semua kami kawal,” ujar Kepala BPOM Banten Mozza Sirait, Kamis, 17 April 2025.
Baca Juga: 5 Fakta Unik Film Animasi Jumbo yang Diproduksi 5 Tahun Tembus 3 Juta Penonton
Ia mengakui, tren belanja kosmetik di kalangan anak muda kini makin tinggi. Namun, ia menegaskan pentingnya kehati-hatian, terutama karena tak sedikit produk ilegal beredar dengan label yang dipalsukan.
“Memang, pengawasan online tidak bisa kita abaikan. Kami lakukan pengawasan secara konvensional dan juga patroli siber. Banyak juga mitra kami justru dari ranah online,” katanya.
BPOM Banten, lanjut Mozza, secara rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat, termasuk melalui program pembinaan langsung ke pelaku usaha dan kampanye digital.
Baca Juga: Sekarang Giliran SMK Negeri 1 Anyer, Siswa Nikmati MBG dari Olahan Chef Hotel Aston
Tujuannya agar konsumen bisa memastikan produk yang dibeli sudah terdaftar resmi.
“Pastikan sebelum membeli, cek dulu apakah produk tersebut terdaftar di BPOM. Kalau beli online, sebaiknya dari toko resminya. Bukan berarti toko lain tidak bisa dipercaya, tapi sumbernya harus jelas,” ujarnya.
Mozza juga menyebut, BPOM kerap mengusulkan pemblokiran produk ilegal ke Kominfo, tapi tantangannya adalah munculnya toko baru setelah satu ditutup.
“Satu ditutup, yang lain muncul lagi. Ini jadi tantangan tersendiri. Tapi tetap, kami mendukung dunia usaha, hanya saja pelakunya harus bertanggung jawab,” tegasnya.
Ia pun mengimbau pelaku UMKM untuk tidak semata mengejar keuntungan, tetapi juga menjaga keamanan konsumen.
“Kita mendukung dunia usaha, tapi jangan hanya cari untung tapi malah merugikan orang lain. Dunia usaha itu harus seimbang. Untung iya, tapi tanggung jawab juga penting,” pungkasnya.***















