BANTENRAYA.COM – Keluhan warga yang kesulitan mendapatkan gas LPG 3 Kg menjadi pembahasan DPR RI dan pemeritah, Senin 3 Februari 2025 malam.
Hasilnya, Presiden Prabowo menginstruksikan agar gas LPG 3 Kg bisa Kembali dijual di tingkat pengecer.
Bahkan Prabowo telah menginstruksikan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia untuk mengaktifkan kembali pengecer gas LPG 3 Kg tersebut.
Baca Juga: Hasil RDP DPRD Kota Cilegon Soal Gaji dan Status Honorer Masih Mengambang
“Presiden Prabowo telah menginstruksikan kepada Menteri ESDM untuk mengaktifkan kembali pengecer berjualan Gas LPG 3 Kg,” ujar Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengungkap hasil komunikasi DPR dan Pemerintah kepada wartawan, Selasa 4 Februari 2025.
“Sambil menertibkan pengecer jadi agen sub pangkalan secara parsial,” lanjutnya.
Kebijakan tersebut menjadi jawaban atas banyaknya masyarakat yang mengeluh terkait pengetatan distribusi gas subsidi itu.
Baca Juga: Sejarah Singkat dan 10 Ucapan Milad HMI Ke-78 Tahun 2025, Penuh Doa dan Harapan
Per 1 Februari 2025, pengecer tak diperkenankan untuk melakukan penjualan gas LPG 3 Kg dan penjualan dialihkan ke pangkalan.
Dampaknya, terjadi antrean panjang di sejumlah daerah yang berebut ingin mendapatkan isi ulang.
Bahkan di Kota Tangerang Selatan terdapat seorang wanita yang meninggal dunia diduga kelelahan menunggu antrean, Senin 3 Februari 2025.
Baca Juga: Magang Generasi Bertalenta BUMN Masih Dibuka untuk Mahasiswa Aktif, Cara Pendaftaran Sangat Mudah
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia buka suara atas kabar seorang lansia meninggal dunia setelah mengantre elpiji 3 Kg di Kota Tangsel.
“Coba saya, kalau memang itu ada, tadi kan saya baca banyak berita juga,” tuturnya usai meninjau pangkalan penjual elpiji 3 kg di Palmerah, Jakarta Barat, Selasa 4 Februari 2025.
“Kita membaca banyak berita, katanya ada yang begitu, ada berita juga yang tidak sesuai dengan itu,” katanya.
Baca Juga: Ketua Fraksi PKS DPRD Kabupaten Serang Zuliyanto Minta Kebijakan Penjualan LPG 3 Kg Ditinjau Ulang
“Ya kami pemerintah pertama memohon maaf kalau ini terjadi. Ini semata-mata kita lakukan untuk penataan. Yang kedua adalah kita melakukan perbaikan,” ujarnya. ***



















