BANTENRAYA.COM – XL Axiata akan memberikan modal usaha sebesar Rp100 juta dan pendampingan dari para ahli, bagi pelaku UMKM perempuan yang mempunyai ide kreatif usaha dalam memanfaatkan digitalisasi.
Melalui program Kompetisi Modal Pintar 2023, Sisternet sebagai wadah bagi perempuan untuk berkarya kerjasama dengan Grab Indonesia, Erha Truwhite, Erha Ultimate, dan FUZZ Creative Agency kembali menggelar program yang serupa di tahun ini.
Presiden Direktur and CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, program ini merupakan upaya yang dilakukan untuk mendorong peningkatan literasi digital di kalangan perempuan pemilik dan pengelola Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia.
“XL Axiata meyakini, pemanfaatan sarana dan teknologi digital akan bisa mempercepat UMKM perempuan untuk lebih berdaya, produktif, dan naik kelas. Salah satu cara untuk mendorong peningkatan literasi digital tersebut adalah dengan kembali menyelenggarakan Kompetisi Modal Pintar 2024,” kata Dian dikutip Bantenraya.com dalam keterangan tertulis, Senin 26 Agustus 2024.
Baca Juga: Tingkatkan Literasi, PD Nasyiatul Aisyiyah Kota Serang Gelar Bedah Buku Uang Terbang
Dian menyampaikan, Kompetisi Modal Pintar 2024 juga memberikan kesempatan kepada kalangan perempuan pemilik UMKM untuk mengikuti beragam kelas keahlian digital yang diperlukan untuk pengembangan usaha.
“Untuk dapat mengikuti Kompetisi Modal Pintar 2024 ini, para peserta wajib melakukan pendaftaran melalui aplikasi Sisternet, dengan cara submit artikel rencana, mengikuti seluruh rangkaian kelas pelatihan atau webinar, serta membuat rencana bisnis selama dua tahun ke depan,” imbuhnya.
Selain itu, dalam agenda Sisternet Festival 2024 XL memberikan bonus kuota sisters di myXL untuk perempuan Indonesia.
Dian menyampaikan bahwa program ini lahir dengan melihat tingginya kesenjangan digital antara berbagai kelompok masyarakat, termasuk antara laki-laki dan perempuan.
Baca Juga: Rumah Zakat dan APWMI Adakan Pelatihan Ketrampilan Tata Boga dan Tata Rias
“Akses yang terbatas ke internet dapat membatasi kesempatan bagi perempuan untuk terlibat dalam pendidikan, pekerjaan, dan kewirausahaan secara efektif,” papar Dian.
Diharapkan dengan adanya program tersebut mampu memberikan akses internet yang luas kepada satu juta perempuan di Indonesia untuk mendukung kegiatan pendidikan, pekerjaan, dan keterlibatan sosial mereka.
“Akses ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menggunakan teknologi untuk berbagai kebutuhan sehari-hari. Termasuk akses yang dibutuhkan untuk memasarkan produk mereka dan menjangkau pelanggan,” kata Dian.***