BANTENRAYA.COM – Bisnis fesyen memang tidak akan pernah pudar, pasalnya pakaian merupakan kebutuhan primer yang tidak bisa digantikan dengan hal lainnya.
Meski demikian, seiring dengan perkembangan zaman, produk pakaian kini mulai memiliki banyak pilihan untuk keperluan bekerja, bermain, atau hanya untuk sekedar foto di media sosial.
Owner Like It Fashion Ika Apriyani menilai, masyarakat di Kota Serang terutama anak-anak muda lebih cenderung memilih produk impor karena punya model yang terbaru, harga yang terjangkau serta kualitas berbahan bagus.
Baca Juga: Usai Nyawer Biduan, Pria di Madura Meninggal Dunia di Atas Panggung
“Karena mereka suka warna yang cerah dan model yang kekinian, dan itu mayoritas terdapat di produk impor,” kata Ika kepada Bantenraya.com, di Jalan Trip Jamaksari Nomor 1 A, Sumurpecung Kota Serang, Rabu 26 Juni 2024.
Produk fasyen yang dijual di toko Like It Fashion, merupakan pembelian dari Tiongkok dan Bangkok hingga produk impor di Tanah Abang. Ika membelinya secara pre order.
“Memang disini semua produknya itu impor, dan saya sendiri menyasar segmen anak muda dan balita, untuk menyesuaikan kebutuhan mereka,” imbuhnya.
Baca Juga: Survei Pandawa Research, Elektabilitas Andika 82,1 Persen
Model pakaian yang dijual sejak satu tahun lalu oleh Ika ialah tipe baju yang tertutup, karena produk fesyen yang terbuka seperti crop top jarang diminati anak muda di Kota Serang.
“Dalam satu bulan, kita bisa menjual 300 potong baju, ini kan menandakan minat konsumen di Kota Serang suka dengan produk impor. Terlebih saat ramadan itu bisas sampai 500 potong baju,” papar Ika.
Untuk harga jual produk impor yang ada di Like It Fashion beragam, paling murah Ika jual dengan harga Rp35 ribu dan yang paling mahal Rp250 ribuan.
Baca Juga: Jarang Tampil Bersama, Rumah Tangga Baim Wong dan Paula Verhoeven Diisukan Tengah Retak
“Dan memang benar adanya, produk yang kita jual itu start from Rp35 ribu itu sudah mendapatkan produk dengan kualitas bagus,” terangnya.
Masih kata Ika, saat ini penjualan produk masih didominasi secara online sekitar 70 persen, dibandingkan dengan konsumen yang datang langsung ke toko.
“Kita jual di berbagai platform e-commerce, dan untuk di toko sendiri kita operasi mulai pukul 08.00 sampai 20.00 WIB setiap hari, ” kata Ika.***


















