BANTENRAYA.COM – Aktifvitas Gunung Merapi hari ini Minggu 12 Maret 2023 kembali masih meluncurkan awan panas.
Terhitung sejak pukul 00.00 hingga 08.00 hari ini Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas sebanyak 6 kali.
Status Gunung Merapi sendiri disampaikan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi alias BPPTKG dinyatakan siaga level III.
Baca Juga: Kekecewaan Melly Goeslaw Hadiri Konser BLACKPINK di Jakarta, Rela Jongkok hingga Dibentak Usher
Dimana masyarakat sekitar radius 7 kilometer diminta untuk waspada agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Namun, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkapkan, jika Merapi dipastikan tidak akan meletus sebagaimana pernah terjadi pada 2010 lalu.
Dimana itu dipastikan karena sudah hampir 10 tahun Gunung Merapi tidak lagi Meletus besar sebagaimana yang pernah terjadi.
Dikutip BantenRaya.Com dari berbagai sumber pada Minggu 12 Maret 2023, Kepala BPPTKG menyatakan, Agus Budi Santoso, pihaknya masih terus melakukan pengamatan terhadap aktivitas Merapi.
Dimana hasil pengamatan dari pukul 00.00 sampai pagi tadi sudah mengalami letusan kurang lebih 6 kali mengeluarkan awan panas.
“6 kali guguran awan panas meluncur, sepanjang 2.000 meter ke arah barat daya,” katanya.
Baca Juga: RESMI! Sutradara Umumkan Kang Mus Pensiun, Kisahnya Dipastikan Tamat di Preman Pensiun 8
6 kali letusan awan panas tersebut, papar Agus meluncurkan lava pijar sepanjang 1.200 meter dari permukaan kawah.
“Ada beberapa kali gempa yang terjadi vulkanik yang diakibatkan. Ini selama periode beberapa detik saat guguran awan. mulai pukul 07.04 WIB, 07.08 WIB, dan 07.56 WIB terjadi luncuran awan panas paling jauh 2.500 meterm” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkapkan, memastikan tidak akan terjadi letusan besar sebagaimana pernah terjadi pada 2010 lalu.
Baca Juga: Giliran Kekayaan Kepala BPN Jaktim Diulik Warganet, Harga Tas Istrinya Lebih Mahal Dari Rumah KPR
“Biasanyanya kan 4 tahun sekali meletus. Ini sudah 10 tahun lebih enggak,” ujarnya.
Untuk awan panas sendiri, papar Sri Sultan, akan bermanfaat untuk menutup sejumlah lubang gunung yang rusak akibat tambah pasir yang dilakukan masyarakat.
“Nanti lubang tambang akan tertutup dan berhenti. Jati tidak hanya diatas. Tapi juga dibawah kan akan tertutupi meski dalam waktu yang alam,” pungkasnya. ***