BANTENRAYA.COM – Asta Tol Tangerang Merak siap mengantisipasi kemungkinan cuaca ekstrem yang diprediksi akan menghambat lalu lintas di jalan tol.
Untuk itu, Astra Tol Tangerang Merak menyiagakan Tim Tanggap Darurat yang terdiri dari beberapa unit.
Tim Tanggap Darurat yang terdiri dari berbagai unit, seperti ambulans, derek dan rescue yang berkoordinasi dengan Polisi Jalan Raya atau PJR.
Selai itu, Tim ini juga akan bekerja 24 jam dalam tiga shift untuk merespon keadaan darurat, baik di jalan tol maupun di area sekitar yang terdampak cuaca ekstrem seperti genangan tinggi.
Baca Juga: Gelar Operasi Lilin Maung 2024, Polda Banten Kerahkan 4.310 personel dan Dirikan 51 Pos
Direktur Astra Tol Tangerang Merak Rinaldi mengatakan, langkah-langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa dampak dari cuaca ekstrem dapat diminimalkan dan keselamatan pengguna jalan tetap terjaga.
“Upaya mitigasi kondisi darurat cuaca ekstrem ini tentunya kami lakukan dengan selalu berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Kepolisian, BMKG, dinas perhubungan dan
instansi kunci lainnya,” katanya.
Rinaldi mengatakan, Astra Tol Tangerang Merak memberikan perhatian serius terhadap kondisi cuaca ekstrem yang sedang melanda Indonesia khususnya wilayah Banten.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, kondisi cuaca pada periode Natal dan Tahun Baru atau Nataru 2024/2025 ada beberapa titik yang perlu diwaspadai di sekitar wilayah ruas Tol Tangerang Merak.
Baca Juga: Polda Banten Berhasil Gagalkan Peredaran 3 Kilogram Sabu, Kali Ini di Pelabuhan Merak
Titik yang perlu diwaspadai seperti di sekitar Pelabuhan Merak yang berpotensi adanya gelombang tinggi, sementara di wilayah lainnya adalah intensitas hujan tinggi.
Fenomena cuaca ekstrem ini berpotensi mempengaruhi kondisi operasional transportasi laut dan kondisi Jalan Tol menuju penyeberangan Merak ke Bakauheni.
“Kami (Astra Tol Tamer) perlu memastikan infrastruktur kami tetap aman dan nyaman bagi
pengguna jalan, untuk itu kami melakukan langkah-langkah preventif untuk mitigasi dampak
cuaca ekstrem berdasarkan prosedur tanggap darurat yang kami miliki,” tutur Rinaldi.***