BANTENRAYA.COM – Bank Banten mengambil alih atau melakukan take over kredit Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Bank BJB sejalan dengan pemindahan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) senilai Rp2,4 triliun.
Komisaris Utama Bank Banten Hoiruddin Hasibuan mengatakan, nilai kredit tersebut merupakan akumulasi dari dua pemerintah daerah yakni Kabupaten Lebak dan Kota Serang.
Hal tersebut juga merupakan dukungan salah satu hasil dari skema kelompok usaha bank (KUB) dengan Bank Jawa Timur.
Baca Juga: Diterjang Angin Puting Beliung, Lapak Pedagang Ikan di Pasar Sumur Pandeglang Porak Poranda
“Karena kita sudah ber KUB, khusus Kabupaten Lebak dan Kota Serang akan take over kredit ASN yang ada disana,” kata Hoiruddin belum lama ini, Senin 18 November 2024.
Ia melanjutkan, sebagai mitra usaha Bank Banten seluruh transaksi yang berlangsung di dua pemda tersebut harus sepenuhnya melalui perusahaan.
“Skema yang dilakukan selama ini masih di Bank BJB, dan kita berkoordinasi dengan Bank BJB, ementara untuk payrol di kita sementara (Kredit ASN-red) mereka masih di Bank BJB saudara tua kita,” paparnya.
Baca Juga: Alfamart Beri Pelatihan Manajemen Ritel Bagi Pelaku UMKM di Pandeglang
Dalam waktu dekat, rencananya dua pemda lagi juga akan bergabung kedalam Bank Banten antara lain Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang.
“Mudah mudahan yang lain kedepan kabupaten kota yang ada di Banten RKUD nya bisa di Bank Banten, bertahap kita lakukan,” imbuh Hoiruddin.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Banten Muhammad Bustami menambahkan, pihaknya sudah siap dan sanggup untuk mengelola kredit ASN dari dua pemda tersebut.
Baca Juga: Raih Hadiah 215 Juta, Yuk Ikuti Lomba Desain Logo Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia
“Itu sudah tidak ada masalah satu kita juga masih punya kemampuan untuk itu, kemudian dua pemda itu bagian juga dari RKUD yang sudah kerjasama yang termasuk ada support dari Bank Jatim dan Bank himbara di dalamnya,” tutur Bustami.
Pihaknya juga mengaku telah mengajak Bank BJB untuk melakukan komunikasi, sekaligus berdiskusi terkait pemindahan kredit ASN.
“Kalau komunikasi sebenarnya sudah ada karena kita sudah bersurat mengajakberdiskusi tapi yang secara spesifik yang disampaikan kami baru sampai ketemu dapat arahan hari ini,” kata Bustami.***



















