BANTENRAYA.COM – Otomatisasi penjualan, atau yang kerap dikenal dengan sebutan sales automation, menjadi salah satu strategi dalam pemasaran digital yang sering digunakan pebisnis online saat ini. Di tengah persaingan usaha yang kian ketat, tiap perusahaan mesti menghadirkan layanan yang real-time, efektif, dan efisien agar dapat menarik pelanggan baru dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Karenanya, sales automation pun dipilih karena strategi pemasaran ini memanfaatkan teknologi untuk melakukan otomatisasi berbagai tugas terkait penjualan. Otomatisasi penjualan semakin masif digunakan, terbukti strategi ini mampu menghadirkan proses yang lebih efisien.
Namun, muncul kekhawatiran baru di tengah para praktisi penjualan dan pemasaran. Karena sifat otomatisasi penjualan yang dapat mengotomasi berbagai tugas secara otomatis tanpa terjadi human error dengan bantuan sales automation software, banyak yang bertanya-tanya apakah teknologi ini nantinya akan dapat sepenuhnya menggantikan peran sumber daya manusia. Kekhawatiran ini valid karena ditakutkan penerapan otomatisasi penjualan secara menyeluruh dapat meningkatkan pengangguran.
Daripada menelan misinformasi mentah-mentah dan terus terjadi kesalahpahaman akan penggunaan teknologi dalam sales automation, mari simak penjelasan mengenai mitos-mitos umum otomatisasi penjualan dan bagaimana sebenarnya teknologi ini dapat mendukung tenaga penjualan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja mereka.
Baca Juga: VIRAL! Seorang Pria Geram di SPBU Karena Dikenakan Biaya Admin Saat Isi Pertamax
Mitos dan Fakta yang Beredar Seputar Sales Automation
Karena konsep otomatisasi penjualan ini masih terbilang baru di kalangan profesional di bidang pemasaran, banyak asumsi yang tercipta mengenai konsep ini. Hal ini terjadi karena informasi yang beredar seputar otomatisasi penjualan dalam bisnis masih terbatas. Asumsi ini lalu menimbulkan mitos-mitos. Apalagi, sales automation merupakan teknologi yang terus berkembang. Informasi yang tidak up-to-date dapat menyebabkan persepsi yang salah sehingga menambah mitos-mitos di masyarakat.
Berikut beberapa mitos yang sering terdengar di kalangan tenaga profesional penjualan:
Baca Juga: 6 Rekomendasi Tempat Makan Mie Ayam Favorit di Tangerang Selatan
- Seluruh proses penjualan dapat diotomatisasi Faktanya, sales automation dilakukan dengan cara hanya mengotomatisasi tugas-tugas penjualan administratif yang bersifat repetitif seperti mengirim email follow-up, mengirimkan materi promosi, dan mengirimkan invoice kepada para pelanggan.
- Proses otomatisasi menghilangkan tenaga manusia di bidang penjualan: Salah satu mitos yang paling umum didengar oleh masyarakat adalah bahwa otomatisasi penjualan akan menggantikan peran pekerja di bidang penjualan secara keseluruhan. Tentu saja ini adalah mitos. Tidak semua proses otomatisasi penjualan dapat dan harus diotomatisasi. Sebaliknya, beberapa tugas, seperti negosiasi dan pemahaman kebutuhan spesifik pelanggan, masih membutuhkan sentuhan manusia yang tidak bisa digantikan oleh mesin.
- interaksi dengan pelanggan menjadi kurang personal: Kemungkinan, asumsi ini muncul karena otomatisasi penjualan menggunakan bantuan sales automation software untuk melakukan tugas penjualan. Dikhawatirkan interaksi yang dihasilkan sangat kaku dan tidak personal. Namun, mitos ini tidaklah benar. Justru sebaliknya, software akan mengumpulkan data-data pelanggan dari riwayat pembelian serta menganalisis data-data tersebut untuk menghadirkan pengalaman berbelanja yang lebih personal dan sesuai kebutuhan pelanggan.
Baca Juga: CTPR Masterclass Gagas Telekomunikasi yang Terkonvergensi di Masa Depan
Manfaat Sales Automation bagi Tim Penjualan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Otomatisasi penjualan memiliki berbagai asumsi dan mitos yang ternyata salah. Lalu, bagaimana sebenarnya strategi otomatisasi penjualan untuk mendukung kinerja tim penjualan dan apa manfaat penggunaan sales automation bagi mereka?
Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas
Baca Juga: 6 Rekomendasi Tempat Makan Mie Ayam Favorit di Tangerang Selatan
Ada berbagai strategi otomatisasi penjualan yang dapat dimanfaatkan tim penjualan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas penjualan mereka. Salah satu strategi tersebut adalah penggunaan Whatsapp dengan fitur chatbot dapat membantu merespons pertanyaan pelanggan dengan cepat dan akurat. Chatbot ini juga dapat diatur oleh tim penjualan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan berdasarkan skenario-skenario proses penjualan yang telah diprediksi sebelumnya. Pada akhirnya, pesan-pesan terbalas dengan baik dan responsif, sehingga akan berpengaruh positif pada tingkat penjualan produk.
Terlebih di WhatsApp, mengukur tingkat responsivitas atau seberapa cepat pesan terbalas adalah hal yang penting untuk menjaga kepuasan pelanggan dan efisiensi komunikasi. Penggunaan chatbot dengan efektif dan maksimal dapat membantu meminimalisir risiko pesan tidak terbalas.
Sales Automation Mempermudah Tugas Rutin
Otomatisasi penjualan membantu perusahaan mengurangi beban tugas-tugas rutin yang seringkali memakan waktu. Selain itu, sales automation juga bisa dikombinasikan dengan strategi pemasaran digital lain, seperti misalnya CRM, demi memberikan layanan yang terpersonalisasi bagi pelanggan dan menghasilkan kinerja penjualan yang lebih baik.
Dengan menggunakan CRM, perusahaan dapat secara otomatis mengirim email follow-up apabila pelanggan terdeteksi sistem otomatisasi penjualan belum melakukan pembelian. Sales automation software juga dapat secara otomatis memperbarui data pelanggan. Dengan demikian, tenaga penjualan dapat lebih banyak waktu untuk fokus pada interaksi langsung dengan prospek dan pelanggan serta merumuskan strategi penjualan lainnya.
Menyediakan Laporan Analitik untuk Perumusan Strategi Pemasaran
Baca Juga: Mendulang Prestasi, Siswa SD dan SMP Kota Cilegon Raih 5 Medali di OSN 2024
Meningkatkan efisiensi penjualan dengan otomatisasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan data analitik mengenai perilaku pelanggan dan kinerja penjualan yang tersedia di sales automation software. Data analitik yang dikumpulkan berasal dari para pelanggan yang berinteraksi dengan perusahaan lewat software, yang meliputi data demografi pelanggan serta preferensi produk yang dibeli berdasarkan riwayat pembelian. Informasi ini sangat berharga dalam membantu tenaga penjualan membuat keputusan terkait strategi pemasaran yang lebih baik dan lebih efektif.
Keterampilan Manusia yang Tidak Tergantikan oleh Sales Automation
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, penerapan otomatisasi penjualan tidak serta merta menghilangkan peran tenaga penjualan. Ada berbagai soft skills berharga dari tenaga manusia yang masih sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja penjualan suatu perusahaan. Berikut merupakan dua soft skills utama yang perlu diasah orang-orang yang bekerja di bidang penjualan:
Baca Juga: Apa Hukumnya Khitan Bagi Perempuan? Ini Menurut Pendapat Ulama
Keterampilan Interpersonal
Salah satu aspek yang tidak bisa digantikan oleh teknologi adalah keterampilan interpersonal tenaga penjualan. Hal ini dikarenakan secara alamiah, pelanggan akan loyal membeli produk dari perusahaan yang senantiasa memahami kebutuhan mereka. Tim penjualan yang merupakan representasi dari perusahaan butuh mengaplikasikan keterampilan ini agar dapat menarik hati para pelanggan untuk tetap loyal terhadap produk.
Meski beberapa tugas penjualan sudah bisa digantikan oleh sales automation software, tapi kepekaan tim penjualan untuk memahami kebutuhan pelanggan dan mengaplikasikannya ke dalam strategi-strategi pemasaran yang jitu adalah sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh manusia.
Baca Juga: Rekor MURI Penanam Cabai Terbanyak Dipecahkan oleh Kabupaten Tangerang.
Kemampuan Adaptasi dan Kreativitas
Tenaga penjualan memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan situasi dan menggunakan kreativitas mereka untuk menemukan solusi unik bagi setiap pelanggan. Kemampuan adaptasi dan kreatif ini tidak dapat diotomatisasi oleh teknologi sales automation software karena alat ini diciptakan untuk mengeksekusi tugas-tugas yang sudah diatur sedemikian rupa.
Kemampuan adaptasi dan berkreasi ini akan sangat berguna ketika tim penjualan dihadapkan dengan situasi negosiasi dan penyelesaian masalah yang kompleks, misalnya situasi bernegosiasi saat bekerja sama dengan influencer yang akan terlibat di strategi pemasaran perusahaan tersebut.
Baca Juga: Diduga Gelapkan BPKP Mobil, Pemilik Showroom Asal Kabupaten Tangerang Diburu Polisi
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan teknologi seperti sales automation sangat berguna untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam proses penjualan. Namun, ini tidak berarti bahwa teknologi dapat sepenuhnya menggantikan peran individu-individu profesional yang bekerja di bidang penjualan. Sejatinya, proses otomatisasi penjualan digunakan untuk untuk mendukung kinerja tenaga penjualan, memberikan mereka lebih banyak waktu dan untuk fokus mengerjakan tugas-tugas yang lebih strategis, kompleks dan memerlukan keterlibatan manusia.
Untuk memaksimalkan manfaat dari otomatisasi penjualan, perusahaan harus mengintegrasikan teknologi ini dengan strategi penjualan yang efektif sembari fokus mengembangkan keterampilan setiap anggota di tim penjualan agar skill mereka tetap relevan dengan kebutuhan industri yang digeluti saat ini. Jadi, sudahkah perusahaan tempatmu bekerja memanfaatkan sales automation untuk meningkatkan kinerja penjualan? ***



















