BANTENRAYA.COM – Calon wakil presiden Mahfud MD menilai debat nanti akan menghadapi lawan yang berat.
Terlebih, papar Mahfud MD, akan banyak muncul pertanyaan yang sulit ditebak dari lawan debatnya.
Baik itu, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin atau Gibran akan menjadi lawan berat dan menyampaikan pertanyaan yang sulit ditebak bahkan oleh Mahfud MD sendiri.
Baca Juga: Mangkir Bayar Pajak, 48 Perusahaan di Pandeglang Dipanggil Kejaksaan
Kendati begitu, Mahfud MD mengaku siap menampilkan yang terbaik saat debat.
Meski juga, Mahfud MD mengaku tidak ada persiapan khusus untuk menghadapi debat nanti.
“Lawan paling berat saya ya Cak Imin,” katanya dikutip dari pada Jumat 15 Desember 2023.
Baca Juga: Anies Baswedan Ternyata Fans Sejati Juventus, Penjaga Gawang Ini Jadi Pemain Idolanya Semasa Kecil
Tapi, timpal Mahfud MD, Gibran juga merupakan cawapres yang sama beratnya dengan Cak Imin.
“Mas Gibran, Cak Imin sama berat lah,” jelasnya.
Kendati menganggap berat terhadap lawan debatnya, Mahfud MD menyatakan, tidak ada persiapan khusus yang dilakukan.
“Tidak ada persiapan khusus,” jelasnya.
Baca Juga: Dinkes Provinsi Banten Siapkan 126 Rumah Sakit untuk Menampung Caleg Stres
Mahfud menegaskan, akan banyak pertanyaan yang sulit ditebak, baik itu dari para penelis atau juga para lawan debatnya nanti.
“Orang bikin pertanyaan ambil dari undian kemudian kalau mau ditanya juga enggak tahu mau ditanya apa,” ungkapnya.
“Jadi siap aja datang oleh sebab itu. Debat itu menunjukkan kemampuan seseorang karena ditanya mendadak,” tuturnya.
Baca Juga: Kode Redeem FF 16 Desember 2023, Dapatkan Green Criminal, M1887 One Punch Man dan Bundle Arctic Blue
“Kalau mau belajar ya saya mau belajar apa misalnyan ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi kan banyak, perdagangan banyak sekali, ya, kita siap saja,” sambung Mahfud MD.
Dalam debat nanti, KPU akan memfikuskan tema Ekonomi baik itu kerakyatan dan digital, Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN-APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan.
Dalam berbagai kesempatannya, Mahfud MD juga mengungkapkan, memersilakan masyarakat memilih siapapun, namun tidak boleh memilih karena intimidasi.
“Harus menyuarakan pemilu yang benar. Siapa yang jadi pemenang harus diaku, pemilu itu bukan mencari musuh tapi mencari kawan untuk memimpin,” katanya. ***