BANTENRAYA.COM – Menjadi salah satu daerah penyangga Ibu Kota Jakarta, warga Banten semakin melek dengan digitalisasi, salah satunya terlihat dari peningkatan transaksi non tunai.
Berdasarkan Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Provinsi Banten tahun 2023, pengguna sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) mencapai 2,44 juta orang.
Jumlah tersebut meningkat sebesar 51,77 persen atau bertambah sebanyak 833,37 user sepanjang tahun 2023.
Volume transaksi QRIS juga mengalami peningkatan sebesar 145,64 persen, yakni sebanyak 209,7 juta dengan kapitalisasi mencapai Rp20,23 triliun.
Baca Juga: Mana Pendukung Nomor 2 nih… soalnya Prabowo-Gibran Unggul di Banten Versi Real Count Sementara KPU
Provinsi Banten menempati urutan ke lima se Nasional pengguna QRIS, dengan kontribusi 5,34 persen. Mayoritas pengguna adalah 95,79 persen oleh usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Sementara itu, untuk sebaran pada masing-masing kabupaten dan kota di Banten, Tangerang mendominasi sebesar 867.861 merchant atau 50,49 persen.
Diikuti Tangerang Selatan dengan 410.436 merchant, Serang 210.678 merchant, Pandeglang 78.894 merchant, Cilegon 76.393 merchant, dan Lebak 74.529 merchant.
Meskipun mengalami peningkatan jumlah transaksi digital pada QRIS, masyarakat di Banten tetal perlu waspada. Sebab, Bank Indonesia Provinsi Banten mencatat ada sebanyak 834 sebaran uang palsu.
Terdiri dari 601 lembar pecahan Rp100.000, 223 lembaran pecahan uang Rp50.000, 8 lembar pecahan uang Rp20 ribu dan masing-masing 1 lembar pecahan Rp10.000 dan Rp5.000.(***)


















