BANTENRAYA.COM – Mantan Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya alias JB untuk menjodohkan Airin Rachmi Diany dengan Iti Octavia Jayabaya di Pilgub Banten 2024.
Langkah JB tersebut dinilai oleh pengamat sebagai sesuatu yang menarik. Bila ini terwujud maka akan menjadi simbol kebangkitan perempuan.
Presidium Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) Provinsi Banten Syaeful Bahri mengatakan, ide JB ‘mengakinkan’ Airin dan Iti pada Pilgub Banten tahun 2024 sebagai hal yang menarik.
Baca Juga: Sudah Disosialisasikan, Bawaslu Kota Serang Masih Temukan 890 APK Melanggar Ketentuan
Apalagi bila ini benar-benar bisa diwujudkan. Sebab selama ini belum pernah ada kandidat kepala daerah yang kepala daerah dan wakilnya adalah perempuan.
“Kalau ini berani dilakukan akan sangat menarik. Bisa jadi sejarah baru, calon gubernur dan wakil gubernur perempuan. Jadi simbol kebangkitan perempuan,” katanya, Minggu, 10 Desember 2023.
Syaeful menilai, Airi dan Iti sama-sama memiliki kelebihan masing-masing yang bisa saling mengisi bila memang bisa disatukan saat Pilgub Banten nati.
Setidaknya ada tiga faktor yang dimiliki oleh kedua politisi perempuan ini.
Pertama, faktor partai politik. Baik Airin maupun Iti, sama-sama berada di partai politik yang terbilang besar di Banten.
Airin dengan Partai Golkar yang sudah mengakar di Banten dan banyak kepala daerah yang menang di bawah naungan partai beringin ini.
Begitu juga dengan Iti yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPW Partai Demokrat. Demokrat banyak melahirkan tokoh politik bahkan kepala daerah di Provinsi Banten.
Baca Juga: Pemprov Banten Buka Wacana Larang Kendaraan yang Nunggak Pajak Isi BBM di SPBU
Iti sendiri adalah mantan Bupati Lebak yang maju melalui Partai Demokrat.
“Dari perspektif parpol, keduanya partai besar,” ujar Syaeful.
Faktor kedua, sebaran suara. Dilihat dari sebaran dukungan suara, Airin banyak menguasai daerah Tangerang Raya di Banten Utara.
Sedangkan Iti banyak menguasai sara di Banten Selatan, meliputi Pandeglang dan Lebak. Jika kedua basis suara ini disatukan, maka akan bisa menciptakan kemenangan.
Baca Juga: Koalisi Perubahan Bongkar Strategi Rebut Suara Prabowo untuk AMIN di Kota Cilegon
“Sejak dulu kan perpaduannya selalu Tangerang Raya dan non Tangerang,” kata mantan komisioner KPU Provinsi Banten ini.
Faktor ketiga, kekuatan finansial. Baik Airin maupun Iti, keduanya sama-sama memiliki kekuatan finansial yang cukup untuk bisa maju di Pilgub Banten.
Sehingga bila kedua potensi ini disatukan maka akan menjadi kekuatan yang luar biasa.
Sebab tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini biaya politik sangat mahal sehingga kesiapan logistik finansial kandidat sangat penting bagi sebuah pencalonan.
Baca Juga: Dapat Dukungan Abuya Muhtadi, Kenaikan Elektabilitas Ganjar Mahfud di Banten Dinilai Tak Signifikan
“Dari perspektif finansial keduanya sangat mumpuni isi kantongnya. Kalau potensi-potensi itu disatukan, maka mereka akan jadi kandidat yang potensial (menang-red),” katanya.
Syaeful mengatakan, tidak ada aturan calon kepala daerah dan wakilnya harus berbeda jenis kelaminnya. Karena itu sah-sah saja apabila Airin bersanding dengan Iti.
Dia mengatakan, selama ini memang lumrah seorang calon kepala daerah laki-laki didampingi oleh calon wakil kepala daerah laki-laki atau perempuan.
Namun bila keduanya perempuan, belum pernah terjadi di Banten bahkan di Indonesia.
Sehingga bila ini benar-benar bisa diwujudkan dia yakin akan menjadi pasangan calon yang menarik. Apalagi, bila tim kampanye bisa memaksimalkan keunikan dan keunggulan ini.
“Kalau dikelola dengan baik akan jadi daya tarik bagi pemilih,” ujarnya.
Syaeful juga mengatakan, kekuatan Airin dan Iti yang lain adalah keduanya adalah politisi yang sudah terbukti rekam jejak politiknya.
Baca Juga: TAMAT! Spoiler Pertaruhan The Series 2 Episode 8: Elzan dan Kumala Terpojok, Irfan Menangi Perang?
Mereka bukan politisi karbitan yang baru muncul. Mereka sudah terbukti bisa memimpin daerah di Provinsi Banten.
“Mereka alumni kepala daerah, dua periode memimpin daerah masing-masing. Ini sangat menarik,” ujarnya. ***



















