BANTEN RAYA.COM – Sejumlah warga Kecamatan Rangasbitung memprotes penutupan Alun-alun Lebak di malam Tahun Baru. Warga beralasan ingin sekali merayakan malam pergantian tahun baru di tengah larangan pergi ke luar kota oleh pemerintah.
Seperti dikatakan Asep Hilman warga Rangkasbitung, Pemda Lebak telah mengimbau agar masyarakat Lebak tidak bepergian ke luar kota pada libur tahun baru. Himbauan tersebut tentu tentu akan masuk akal, apabila sarana untuk meluapkan kegembiraan di wilayah Lebak seperti Alun-alun tidak ditutup.
“Kalau Alun-alun Rangkasbitung ditutup, maka warga Rangkasbitung tidak punya tempat lagi merayakan pergantian tahun,” ujar Asep, Kamis 30 Desember 2021.
Baca Juga: Enam Pelaku Klitih di Yogyakarta Berhasil Diamankan, Ini Sosoknya
Krisna warga Rangkasbitung lainya, mengatakan bahwa Alun-alun adalah lokasi yang paling sering dijadikan tempat bermain keluarga. Oleh karena bila ditutup pada malam hari, maka warga Rangkasbitung yang tidak pergi kemana-mana tidak bisa meluapkan kegembiraan tahun baru di Alun-alun.
“Kalau alasannya untuk mencegah penularan Covid-19, masyarakat pasti sudah siap dengab protokol kesehatan. Siapa sih yang mau tertular covid-19,”ungkap Krisna.
Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Lebak, Dartim menegaskan, bila Alun-alun akan tetap ditutup untuk umum pada 31 Desember 2021 hingga satu Januari 2022, dengan tujuan untuk mencegah terjadinya penularan covid-19.
Baca Juga: Kata-kata Kinan It’s My Dream Saat Bertengakar Dengan Aris Viral di Medsos, Ini Dialog Lengkapnya
“Kalau ditetap dibuka, mana tahu ada salah satu pengunjung dari luar Lebak yang ternyata pembawa virus korona. Makanya agar tidak beresiko, Alun-alun tetap ditutup untuk umum,”tegas Dartim.***



















