BANTENRAYA.COM – Kontingen dari Kabupaten Lebak kecewa dengan pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Banten terutama mengenai fair play.
Kontingen Kabupaten Lebak menduga terjadi perjokian qari-qariah di sejumlah cabang lomba.
Hal itu terungkap dalam rapat evaluasi Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Lebak yang dihadiri Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya.
Wakil Ketua I Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Lebak KH Ahmad Hudori mengaku melihat sendiri hal tersebut.
Ia menuturkan, dalam kategori tilawah dan syarhil Quran, ia melihat peserta yang berbeda dengan nama yang didaftarkan.
“Kalau daerah mananya kita tidak tahu. Tapi perjokian ini terjadi pada kategori Tilawah dan Syarhil Quran,” katanya.
Baca Juga: Cepetan! Vaksinasi di Kecamatan Waringinkurung Berhadiah Sepeda dan Voucher Hotel
KH Ahmad Hudori juga mengungkap bahwa proses finger print yang biasanya dua kali dilakukan peserta, pada saat itu justru hanya dilakukan satu kali.
“Biasanya dua kali lakukan finger print, tapi di MTQ kemarin hanya satu kali saja,” katanya.
Pihaknya saat ini sedang melakukan evaluasi untuk mengambil langkah selanjutnya.
Baca Juga: Resep Indomie Goreng Terenak, Sering Lewat di FYP TikTok
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya kecewa mendengar hal tersebut.
“Saya dengar laporan bahwa ada perjokian di MTQ Banten. Yang didaftarkan nama si A tapi yang jadi pesertanya di B alias orang lain. Inikan benar-benar perbuatan tidak terpuji,” ujar Bupati Iti.
Kata Iti, perjokian tersebut sangat merugikan kontingen dari daerah lain, maka harus dibongkar, karena hal tersebut merupakan preseden buruk bagi Banten yang katanya agamis.
“Saya minta, dugaan perjokian ini dibongkar, agar bisa diketahui siapa pelakunya,” katanya. ***