BANTENRAYA.COM – Akibat sering diguyur hujan deras, tingkat kekeruhan air di Sungai Ciberang, Kabupaten Lebak, saat ini cukup tinggi.
Namun demikian, kondisi tersebut tidak membuat warga di sepanjang bantaran sungai Ciberang di Rangkasbitung, serta Kalanganyar, Lebak tidak jera untuk memanfaatkan airnya untuk kebutuhan rumah tangga mereka.
Berdasarkan pantauan Banten Raya Senin 27 September 2021, warga di bantaran Sungai Ciberang di dua kecamatan tersebut terlihat tetap memanfaatkan air sungai tersebut untuk kebutuhan mandi, mencuci, serta konsumsi.
Baca Juga: Siswa SMP Negeri 12 Cilegon Curhat ke Walikota, Minta Gedung Sekolah Baru
Mereka tidak menyadari, bila dalam kondisi air yang keruh mampu membahayakan terhadap kesehatan.
Sutiah, salah seorang warga bantaran Sungai Ciberang di Kampung Kaum, Kelurahan Muara Ciujung Timur, Rangkasbitung, mengungkapkan, dirinya sudah terbiasa menggunakan air Sungai Ciberang.
Hal itu terpaksa dilakukannya, karena di lingkungan kediamannya tidak ada sumber air bersih yang bisa dimanfaatkannya.
Baca Juga: Jadwal Liga Champions Tengah Pekan Ini, Ada PSG vs Manchester City dan Juventus vs Chelsea
“amun, karena sekitar rumah saya tidak ada sumber air bersih, maka mau gimana lagi,” ungkap Sutiah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lebak Nana Sunjana mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali memberikan imbauan kepada masyarakat di bantaran Sungai Ciberang, untuk tidak menggunakan air sungai bila dalam kondisi keruh.
“Bahkan, kamipun telah beberapa kali mengingatkan warga bantaran yang tidak memiliki sumber air bersih agar segera menjadi pelanggan perusahaan daerah air minum (PDAM),” terang Nana. ***



















