BANTENRAYA.COM – Baru-baru ini publik dihebohkan dengan adanya kasus dugaan pelecehan yang terjadi di SMAN 4 Kota Serang, Banten.
Kasus dugaan pelecehan tersebut melibatkan sejumlah oknum guru yang diduga masih aktif mengajar di SMAN 4 Kota Serang.
Oknum guru yang diduga melakukan tindakan pelecehan tersebut berinisial SJ sebagai seorang pengajar di SMAN 4 Kota Serang.
Baca Juga: Pengguna BRImo Tembus 42,7 Juta User, Terus Tumbuh yang Jadi Bukti Hadirkan Kenyamanan Bertransaksi
Kasus pelecehan yang sempat terjadi di SMAN 4 Kota Serang diulas tuntas oleh YouTube @GELAS KOSONG yang menghadirkan sosok alumni yang diduga menjadi salah satu korban.
Podcast ini sendiri dipandu oleh 3 host yakni Adjie, Dewa Rendy dan Orrysta yang mencoba mengorek informasi seputar kasus tersebut.
Host dari Podcast Gelas Kosong menanyakan alumni SMAN 4 Kota Serang yang tahu dengan kasus pelecehan dan tidak ingin disebut namanya.
“Bagaimana tanggapannya dari alumni (SMAN 4 Kota Serang 2024)?” ujar Adjie, host dalam Podcast Gelas Kosong.
“Senang sih ada yang speak up, soalnya sudah lama banget,” ucap alumni SMAN 4 Kota Serang.
Menurutnya, kasus pelecehan seksual yang terjadi di SMAN 4 Kota Serang sudah lama sejak tahun 2020 yang lalu.
“Apakah kamu mendapatkan perlakuan itu dari awal kamu masuk atau pas mau lulus?” tanya Dewa Rendy kepada alumni SMAN 4 Kota Serang.
Baca Juga: Apakah Tindik Wajah Dapat Memengaruhi Keabsahan Ibadah? Cek Jawabannya
Sang bintang tamu mengungkapkan, tindakan pelecehan telah lama terjadi di SMAN 4 Kota Serang saat dirinya menginjak kelas 10 dengan terduga oknum yang sama.
Dan juga kejadian pelecehan oleh oknum guru tersebut kerap terjadi saat praktik pelajaran silat.
“Jadi pas itu sama dia lagi praktik silat,” tambahnya.
Baca Juga: GRATIS! 12 Link Twibbon Hari Anak Nasional 2025, Desain Keren dan Terbaik
Orrysta mengatakan bahwa kasus pelecehan terjadi saat praktek Silat di SMAN 4 Kota Serang kerap dibahas oleh para korban melalui akun Instagram @savesmanfourkotser.
“Jadi dia (oknum guru-red) ngajari, waktu ngajari itu dia megang-megang (bagian tubuh siswi),” ungkap alumni SMAN 4 Kota Serang.
Kejadian tersebut bukan terjadi di luar sekolah, melainkan di ruang olahraga, bukan lapangan SMAN 4 Kota Serang.
Baca Juga: 1 Desa di Banten Dipastikan Tak Akan Pernah Punya Kopdes Merah Putih, Dipaksapun Tak Akan Berhasil
“Waktu itu ada 5 orang siswi, dia nyuruh selain 1 orang siswi untuk beli es,” 1 orang siswi yang hanya ada di ruangan tersebut hanyalah dirinya bersama oknum guru tersebut.
Soal kasus di SMAN 4 Kota Serang ini, Dewa pun berharapan agar Kemendikdasmen segera mengusut tuntas dan menangkap pelaku. ***



















