BANTENRAYA.COM – Forum Komunikasi Kepala Sekolah Swasta (FOKKS) Kota Serang menolak usulan penambahan rombongan belajar (rombel).
Usulan penambahan rombel itu bisa mengancam eksistensi sekolah-sekolah swasta di Kota Serang.
Penolakan usulan penambahan rombel ini disampaikan Ketua FOKKS Kota Serang Deni Gumelar.
Baca Juga: Banten Warriors Makin Ngeri, Stefano Lilipaly Resmi Gabung Dewa United
Ketua Forum Komunikasi Kepala Sekolah Swasta (FOKKS) Kota Serang Deni Gumelar mengatakan, pihaknya menolak rencana usulan penambahan rombel, karena bisa mengancam keberadaan sekolah-sekolah swasta di Kota Serang.
“Kalau itu benar terjadi berarti sama saja tidak mengakomodir swasta, dan mengesampingkan swasta yang dikhawatirkan makin banyak sekolah swasta di Kota Serang yang tutup,” ujar Deni, kepada Banten Raya, Minggu 6 Juli 2025.
FOKKS Kota Serang, kata dia, sempat seolah seperti mendapat angin segar tatkala Pemkot Serang bakal memberikan perhatian kepada sekolah-sekolah swasta berupa bantuan operasional sekolah daerah (BOSDA) tahun 2026.
Baca Juga: Peringati 10 Muharam, Bupati Serang Turun Langsung Masak Bubur Asyuro di Padarincang
Menurut dia, rencana usulan penambahan rombel ini juga menunjukan bahwa Pemkot Serang tidak komitmen dengan kesepakatan yang telah disetujui.
“Padahal sebelumnya pak Walikota sudah bertemu dengan kami sebelum pelaksanaan SPMB. Beliau menyampaikan akan memperhatikan swasta dengan memberikan bantuan BOSDA di tahun depan.
“Kalau ini ada penambahan rombel saya rasa tidak sejalan dengan pernyataan sebelumnya yang akan memperhatikan swasta,” ucap dia.
Baca Juga: Telan Anggaran Rp9,5 Miliar, Ribuan Lampu PJU di 29 Kecamatan Mulai Dipasang Pekan Depan
Deni juga mengaku was-was usulan penambahan rombel ini akan mengikis kiprah sekolah-sekolah swasta di Kota Serang.
“Yang dikhawatirkan justru memperkecil kesempatan swasta untuk eksis di dunia pendidikan di Kota Serang,” katanya.
Sebab ia mengungkapkan, pada pelaksanaan SPMB 2025 ada 11 sekolah swasta yang membuka SPMB online, namun hasilnya tidak sesuai ekspektasi.
Baca Juga: Dinilai Kurang Transparan, DPRD Cilegon Soroti Pembahasan APBD Perubahan Pemkot Cilegon
“Kami juga kemarin mengikuti SPMB online 11 sekolah swasta yang hasilnya masih jauh dari harapan. Kami masih kekurangan murid,” ungkap Deni.
Kata dia, penandatanganan MoU bersama pihak aparat penegak hukum (APH), dan legislatif belum memberikan dampak yang signifikan terhadap penerimaan murid baru di sekolah-sekolah swasta.
“Tahun ini menurut kami belum mengalami perubahan yang signifikan di mana sebelumnya kemarin sudah ada penandatanganan MOU bersama dengan para pihak dengan Bapak Kejari, Bapak Kapolres, Bapak Walikota dan dari unsur dewan Kota Serang yang akan menjaga akuntabilitas serta berkeadilan dan kami harapkan berkeadilan itu juga berimbas terhadap sekolah swasta yang memiliki murid,” tutur Deni.
Baca Juga: Bukan Lagi Diam! Warga Cimarga Long March Tolak Tambang Pasir yang Merusak Lingkungan
Deni mengaku pihaknya sempat kecewa dengan SPMB online 2025 karena ada penambahan kuota jalur domisili secara mendadak. Pada saat penutupan SPMB online di tanggal 26 Juni 2025 pihak sekolah swasta masih mendapatkan data peserta didik yang masuk lewat jalur online.
Ia mencontohkan di SMP Al-Munawaroh ada 53 anak yang masuk lewat jalur online pada tanggal 26 Juni 2025.
“Dan pada hari Senin pagi kami dikagetkan dengan data tersebut tiba-tiba hilang tersisa hanya 7 orang setelah dikonfirmasi ke Bu Kabid, ternyata ada penambahan jalur di jalur domisili secara mendadak. Menurut kami ini tidak fair karena tidak disosialisasikan kepada kami sekolah swasta. Seharusnya menurut kami itu bisa membantu apabila yang jalur domisili kemarin tidak ditambah, sehingga swastanya kebagian murid,” terangnya.
Baca Juga: Banten Warriors Makin Ngeri, Stefano Lilipaly Resmi Gabung Dewa United
Kekurangan murid ini, lanjut Deni, harusnya dijadikan mitra Pemkot Serang bagi masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP.
“Seharusnya bisa dijadikan alternatif bagi Kota Serang untuk menyebarkan murid baru ke swasta, seperti janji beliau yang akan memperhatikan swasta,” katanya.
Ia menyebutkan, 11 sekolah swasta yang buka SPMB online 2025 diantaranya SMP Islam Al-Munawaroh, SMP Islam Pariskian, SMPIT Widya Cendikia, SMP Penabur, SMP Al-Ghifari, SMP Insan Madani, SMP PGRI 1, SMP Enter, Mega Utami Tunas Bangsa, SMP Bina Bangsa, dan SMP Islam Tirtayasa. ***