BANTENRAYA.COM – Terminal Pakupatan Tipe A memprediksi, jumlah masyarakat yang akan melakukan perjalan mudik selama momen Hari Raya Idul Fitri tidak seramai tahun sebelumnya.
Kepala Terminal Tipe A Pakupatan Waluyo Dianto menuturkan, kondisi ini tercermin dari tren perjalanan saat Natal dan tahun Baru kemarin yang mengalami penurunan sekitar 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kalau untuk asumsi kami ini, arus mudik lebaran tahun 2025, tidak akan seramai tahun sebelumnya, meskipun peningkatan sudah pasti ada namun tetap tidak seperti beberapa tahun lalu,” kata Waluyo kepada Bantenraya.com, Selasa 11 Maret 2025.
Selain itu, beberapa faktor lain yang turut berpengaruh terhadap turunnya minat masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik dikarena daya beli masyarakat yang menurun.
Baca Juga: Makan Tengah Malam, Apakah Bisa Disebut Sahur? Begini Penjelasannya
“Kita tahu sekarang daya beli sedang turun, dan banyak juga PHK dimana-mana jadi sedikit banyaknya berdampak untuk melakukan perjalanan mudik,” imbuhnya.
Berdasarkan data penumpang pada tahun 2024, selama periode mudik lebaran Terminal Tipe A Pakupatan mencatat jumlah penumpang mencapai 5.737 penumpang dalam sehari. Terdiri dari 3.111 orang melakukan perjalanan di dalam provinsi dan 2.626 menggunakan transportasi antar provinsi lain. Adapun jumlah armada bus yang melakukan perjalanan ada sebanyak 462 unit.
“Pasti naik saat lebaran, karena ini kan sudah menjadi budaya, naik sedikit saja di kisaran 5 persen dan tidak akan berbeda dengan jumlah pemudik tahun sebelumnya,” jelas Waluyo.
Meski demikian, pihaknya terus meningkatkan pelayanan Terminal Tipe A Pakupatan supaya pemudik merasa lebih nyaman mulai dari taman anak dan pojok baca, hingga layanan tiketing di lantai 2.
“Sudah ada 92 perusahaan otobus (PO) dan 25 agen yang bisa di akses ke berbagai trayek, Sumatera, Jawa, sampai Bali,” katanya.
Pihaknya juga belum berencana untuk membuka layanan posko mudik dalam waktu dekat ini. Tetapi, sudah menyiapkan 71 personil yang akan dikerahkan selama 24 jam untuk menunjang kenyamanan pemudik nantinya.
“Agenda rutin ram cek selalu kita lakukan untuk saat ini, sekarang ada kopi shop, area tunggu ber AC dan non AC, supaya yang datang ke terminal merasa seperti ke rumah sendiri,” ujar Waluyo.
Pihaknya juga menghimbau kepada para PO bus untuk untuk tidak menaikan tarif tiket yang terlalu tinggi saat periode mudik nanti berjalan.
“Untuk saat ini belum ada kenaikan tarif, kalaupun ada memang sifatnya bukan tarif yang naik namun layanan dari PO bus ini misalnya untuk penggunaan AC atau double kabin,” cakapnya.
Sementara itu, salah satu agen PO bus di Terminal Tipe A Pakupatan Heri mengatakan, untuk kenaikan tarif tiket belum mengalami peningkatan dan belum ada informasi dari para PO untuk menyampaikan besaran tarif selama periode mudik.
Baca Juga: Didu Ajarkan Yayat Bedanya Sedekah dan Zakat di Preman Pensiun 9
“Belum keluar pak, paling baru ada dari MPM ini tujuan ke Sumatera, ini berlaku tanggal 19-21 Maret harganya itu naik dari Rp625 ribu menjadi Rp775 ribu,” kata Heri.***