BANTENRAYA.COM – Politikus Golkar Irfan Ali Hakim kembali menyerang Walikota Cilegon Helldy Agustian dan Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta lewat unggahan media sosial atau Medsos Facebook.
Kali ini Politikus Golkar Irfan Ali Hakim menilai Walikota Cilegon Helldy Agustian dan Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta sudah pecah kongsi.
Hal itu, menurut Politikus Golkar Irfan Ali Hakim tampak dari dua kegiatan yang berbeda kepala daerah tersebut.
Baca Juga: Simak Ini Tips Sehat Ala Single Mom Aura Kasih yang Cantik
Walikota Cilegon Helldy Agustian asyik happy di Bali dan Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta berfoto mesra dengan Anies Baswedan atau happy di Jakarta.
Dikutip BantenRaya.com pada Minggu 31 Oktober dari Facebook Irfan Ali Hakim, dirinya mengomentari, di media online beredar foto Walikota Cilegon Helldy Agustian di sejumlah pejabat Kota Cilegon kesannya malah bersenang-senang di Bali bukan untuk studi banding.
Tapi Wakil Walikota yang tidak diajak malah menemui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca Juga: Sempat Berseteru, Kini Young Lex dan Ecko Show Akan Satu Lagu Bersama
Dalam foto tersebut, Sanuji memakai pakaian dinas dan menyerahkan buku tentang jejak langkah pribadinya Sanuji dengan pengantar dari Anies Baswedan dalam buku.
“Kaget dan mengurut dada. Berita dan gambar di beberapa media online Pak Wali dan sejumlah ASN kesan kuatnya bukan belajar dari daerah lain untuk kemajuan Cilegon, tapi kesannya bersenang-senang di Bali bersama para pejabat OPD tertentu, dengan ekspresi yang kurang bermartabat,” papar Irfan dalam tulisannya.
“Lalu, Pak Wakil Walikota kemana?Beliau ke Jakarta menemui Gubernur DKI Anies Baswedan. Apa kepentingannya? beliau menulis buku tentang jejak langkah pribadinya, Anies Baswedan ngasih pengantarnya,” ujarnya.
Baca Juga: Berapa Besaran Hadiah French Open 2021, Ini Daftar Hadiah yang Didapat Pemenang
“Lho kok? Pake baju dinas resmi tapi yang dikasihkan buku biografi pribadi? bukan buku tentang visi Cilegon Baru, Modern dan Bermartabat?,” lanjutnya.
“Itu dia masalahnya, meskipun ada pembicaraan mengenai smart city, itu sebagai bungkus agar (lagi-lagi) kesannya kunjungan kerja resmi pejabat daerah kepada Gubernur DKI. Lalu, kemana Pak Walikota? Nah, ga ada kan, masing-masing kan?,” paparnya.
Lantas Irfan menganalisa, jika memakai pendekatan political actor. Sanuji sengaja memanfaatkan Anies Baswedan yang menempati urutan atas sebagai Capres 2024.
Baca Juga: Raphael Varane Jadi Kunci Kemenangan Manchester United
Hal itu, tentu akan dimanfaatkan atau berefek pada Pilgub 2024 dan Pilkada 2024. Dimana PKS bisa saja mengusung Sanuji ke Pilgub atau sebagai Walikota pada Pilkada 2024.
“Mari kita analisis dengan pendekatan ‘political actor’ (aktor politik). Dalam survei nasional, popularitas Pak Anies sebagai capres selalu menempati urutan papan atas. Ini memungkinkan PKS mengusung Anies maju dalam Pilpres 2024, jadi rebutan,” tulisnya.
“Bagi tokoh politik, pejabat, mendekat kepada Anies, sekurang-kurangnya popularitas orang itu ikut naik. Efek bola salju, semakin menggelinding semakin besar, posisi Pak Wakil memaksimalkan betul jabatannya untuk: (mungkin saja) kepentingan gubernur Banten 2024, PKS akan mengusung calon,” lanjutnya.
Baca Juga: Tagar OleOut Malah Jadi Jimat Kemenangan Manchester United
“Jadi, berjaga-jaga jika Partai PKS meminta Pak Sanuji maju gubernur, atau calon Walikota Cilegon 2024, popularitasnya sudah melebihi Walikota yang sekarang,” ujarnya.
Di sisi lain, imbuh Irfan, kesan foto dengan Anies menegaskan, kesan kepada warga Kota Cilegon jika Sanuji memiliki jaringan politik kuat dibanding Walikota.
“Selain itu, berfoto dengan Pak Anies, memberi pesan kepada warga Cilegon, bahwa Pak Sanuji lah yang memiliki jaringan kuat di Jakarta daripada Pak Walikota,” ucapnya.
“Terakhir, ini langkah untuk menarik emosi warga Cilegon, yang suka dengan Pak Anies bisa di drive (digiring) kesukaannya ke Pak Wakil, bukan ke Walikota,” pungkasnya. ***