BANTEN RAYA.COM – Untuk bisa mencetak atlet berprestasi maka salah satu pondasi dasarnya adalah pelatih yang berkualitas. Agar para pelatih di Banten dan provinsi lainnya bisa mencetak atlet mereka mengikuti pelatihan pelatih renang kategori C selama tiga hari yang berakhir kemarin.
Ketua Akuatik Indonesia Provinsi Banten Kendro Irianto mengatakan kegiatan pelatihan ini diharapkan menghasilkan pelatih yang berkualitas sehingga bisa mencetak atlet berprestasi.
“Ini dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya pelatih di Banten dan provinsi lainnya. Pelatihan ini diikuti kisaran 42 pelatih baik dari Banten dan luar Banten misalnya Kalimantan, Depok, Bogor, DKI Jakarta dan lainnya,” ungkapnya.
Untuk materi yang diberikan kepada peserta pelatihan berkaitan dengan kepelatihan seperti menyusun program latihan untuk mencetak atlet muda berprestasi. Materi lain penanganan cedera bagi atlet, program pembinaan renang dan pemandu bakat, manajemen lomba, serta lainnya.
Baca Juga: Kuota Beras CPPD 2025 Turun 90 Ton, Pemprov Banten Alokasikan Rp1,2 Miliar
“Untuk nara sumber kami hadirkan yang berkompeten seperti Elsa Manora mantan perenang nasional Indonesia, serta nara sumber yang memang ahli dalam bidang renang,” kata dia.
Dengan kombinasi materi yang diberikan oleh para ahli di bidang renang diharapkan pelatih yang mengikuti kegiatan ini bisa menyusun program untuk menghasilkan atlet renang yang nantinya bisa juara di berbagai kejuaraan.
“Ini juga termasuk program kami guna meningkatkan prestasi renang di Banten. Akuatik Banten memang memiliki program prestasi serta mengembangkan sumber daya manusia agar ke depannya lebih berprestasi,” tutupnya.
Sementara itu salah satu peserta yang juga atlet renang Cilegon Malika mengatakan, kegiatan ini sangat positif untuk dirinya. Ia mengatakan setelah memiliki sertifikasi pelatih maka dirinya bisa mengembangkan diri untuk membuka klub dan melatih renang ke depannya.
“Saya saat ini masih menjadi atlet renang. Jika nantinya sudah pensiun dengan sertifikasi ini bisa menjadi kesempatan mencari uang setelah tidak menjadi atlet,” ungkap Malika.
Baca Juga: Masyarakat Adat Banten Kidul Minta Pergub Desa Adat Segera Diterbitkan
Sedangkan satu peserta lainnya Rahmahani dari Depok, Jawa Barat, menuturkasn untuk bisa menjadi pelatih tidak mudah dan salah satunya harus punya sertifikasi untuk melatih.
“Sekarang saya telah memiliki sertifikat C. Sebelumnya saya memiliki sertifikasi B. Ini akan saya pergunakan untuk melatih apalagi di Depaok saya diminta melatih oleh salah satu klub. Semoga nantinya bisa mencetak atlet berprestasi,” tutup Rahma. (***)