LEBAK, BANTEN RAYA – Terhitung sejak Januari hingga Maret 2021, tercatat ada sebanyak 14 warga Lebak positif terjangkit HIV/AIDS. Kini, mereka tengah menjalani pengawasan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak untuk penanganannya.
Staf Bagian Pengelolaan Program HIV/AIDS Dinkes Kabupaten Lebak Leni Farida mengatakan, ke 14 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tersebut, hingga kini masih dalam pengawasan. Agar kondisi kesehatan mereka tetap terkontrol, maka Dinkes rutin melakukan pendampingan agar mereka secara berkala memeriksakan kondisi kesehatannya ke Klinik Seroja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Adjidarmo Rangkasbitung.
“Klinik Seroja ini merupakan klinik khusus melayani pemeriksaan kesehatan para ODHA di Kabupaten Lebak, yang disediakan Pemkab di RSUD dr Adjidarmo,” ujar Leni, saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.
BACAJUGA:
Ditambahkan Leni, diketahuinya ada 14 warga Lebak yang terjangkit HIV/AIDS tersebut, berawal saat pasien berobat penyakit penyerta yang mereka derita pada periode Januari hingga Maret 2021. Lalu saat menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di Rangkasbitung, hasil tes darah yang dilakukan pihak medis, akhirnya diketahui ke 14 warga tersebut terjangkit HIV/AIDS. Rinciannya, pria enam orang dan delapan perempuan.
“Selain mendampingi untuk kepentingan pemeriksaan kesehatannya, kamipun melakukan konseling. Itu agar 14 orang ini tidak memiliki rasa dendam dan frustrasi, sehingga akhirnya mereka memiliki niat untuk menularkan virusnya kepada orang lain,” kata Leni.
Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) pada Dinkes Kabupaten Lebak, Firman Rahmatullah berharap kasus ODHA 2021 mampu ditekan, sehingga angkanya tidak mengalami lonjakan seperti kasus di tahun-tahun sebelumnya.
“Selama 2020, kasus ODHA di Lebak lumayan banyak, yaitu mencapai 91 kasus. Dari jumlah tersebut 19 diantaranya AIDS, serta 72 lainnya HIV,” terangnya Firman. (hudaya/muhaemin)
