BANTENRAYA.COM – Fenomena kenakalan remaja yang semakin marak belakangan ini menjadi perhatian serius berbagai pihak, termasuk kalangan akademisi.
Sebagai wujud kepedulian terhadap permasalahan tersebut, Kelompok 08 Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Banten Jaya (Unbaja), menyelenggarakan kegiatan sosialisasi kenakalan remaja di SMP Negeri 20 Kota Serang, Desa Warung Jaud, Kecamatan Kasemen.
Mengusung tema “Generasi Cerdas, Generasi Emas: Berani Berbeda, Jauhi Kenakalan Remaja”, kegiatan ini menjadi wadah edukasi sekaligus pencegahan agar siswa mampu menghindari perilaku negatif yang kerap menjangkiti remaja.
Baca Juga: Kelurahan Cikerai Juara Umum HUT ke 80 RI tingkat Kecamatan Cibeber
Acara dihadiri oleh lebih dari 100 siswa perwakilan setiap kelas, serta dibuka secara resmi melalui sambutan dari Ketua KKM Kelompok 08 dan perwakilan pihak sekolah.
Dalam sambutannya, Ketua Kelompok 08 KKM Unbaja Maksudin menyampaikan bahwa generasi muda perlu memiliki kesadaran penuh terhadap berbagai tantangan sosial yang ada di lingkungan sekitar, agar mampu tumbuh menjadi pribadi tangguh, disiplin, dan berkarakter.
“Sosialisasi ini kami selenggarakan untuk menumbuhkan kesadaran para pelajar tentang dampak buruk kenakalan remaja sekaligus mengajak mereka, agar berani mengambil sikap positif dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya, kemarin.
Baca Juga: PSSI Umumkan Alexander Zwiers Sebagai Direktur Teknik, Cek Profilnya di Sini
Pihak sekolah yang diwakili oleh Elawati turut menyampaikan apresiasi. Menurutnya, kegiatan tersebut relevan dengan kondisi remaja saat ini yang rentan terpengaruh lingkungan negatif.
“Kami sangat berterimakasih kepada Kelompok 08 KKM Unbaja yang telah memberikan perhatian kepada siswa kami. Edukasi semacam ini sangat penting agar mereka memiliki bekal menghadapi tantangan di luar sekolah,” ungkapnya.
Acara ini menghadirkan dua pemateri utama, yaitu Muhammad Asmawi, dosen tetap Program Studi PPKn Unbaja, memaparkan materi terkait bullying dan tawuran.
Baca Juga: Kartu Debit Co-Branding BRI X INDODAX, Cara BRI Perkuat Inklusi Keuangan Digital Indonesia
Ia menegaskan bahwa kedua fenomena tersebut bukan hanya persoalan kedisiplinan sekolah, melainkan juga berimplikasi pada masa depan generasi muda.
“Bullying maupun tawuran adalah perilaku destruktif yang bisa menghambat prestasi sekaligus merusak mentalitas remaja. Siswa perlu memahami risikonya agar tidak ikut terjerumus,” tegasnya.
Selain itu, Asmawi juga menjelaskan cara mencegah bullying dan tawuran.
Baca Juga: Hydra Force Raih Juara di ONET Tournament Berkat Latihan dan Kekompakan
“Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah bullying maupun tawuran, pertama; Menumbuhkan rasa empati dan menghargai perbedaan, kedua; Pilih pergaulan yang positif dan melatih komunikasi yang sehat, ketiga; Mengikuti kegiatan sekolah baik organisasi atau ekstrakulikuler, dan terakhir Berani berkata ‘Stop’ dan melaporkan bila terjadi bullying atau tawuran,” tegasnya.
Sementara itu, Andrian Dwi Nugraha menyampaikan materi mengenai berbagai bentuk kenakalan remaja serta bahaya penyalahgunaan narkoba. Ia mengingatkan pentingnya memilih pergaulan yang sehat. ***