BANTENRAYA.COM – Pada Minggu 13 Maret 2022, Paus Fransiskus mengeluarkan kecaman keras terhadap invasi Rusia ke Ukraina.
Paus Fransiskus menyebut bahwa invasi Rusia ke Ukraina sebago agresi bersenjata yang tidak bisa diterima dan pembantaian harus segera dihentikan.
Dilansir bantenraya.com dari Reuters, kecaman keras dari Paus Fransiskus tidak menggunakan kata Rusia, tetapi lebih mengarah pada penolakan pembenaran Moskow atas invasi tersebut.
“Pembunuhan anak-anak, orang tak berdosa dan warga sipil yang tidak bersenjata, tidak ada alasan strategis yang dapat menahannya,” kata Paus Fransiskus kepada 25.000 orang di Lapangan Santo Petrus selama pemberkatan hari Minggunya menurut keterangan Reuters.
Baca Juga: Penyedia Bayi Zian dalam Sinetron Ikatan Cinta Minta Maaf dan Akui Salah
Paus menyatakan bahwa satu-satunya hal yang harus dilakukan adalah menghentikan agresi bersenjata yang tidak dapat diterima itu.
“Sebelum semua itu mengubah kota menjadi kuburan,” ujar Francis.
Fransiskus mengajak 25.000 yang hadir di Lapangan Santo pada pemberkataan untuk beragung dengannya dalam doa hening untuk segera dapat mengakhiri perang.
“Atas nama Tuhan, saya meminta Anda (red: Rusia) hentikan pembantaian ini!” tegasnya.
Fransiskus mengatakan pelabuhan Mariupol yang terkepung di Ukraina sebagai ‘kota martir’ dan sekali lagi meminta koridor kemanusiaan yang benar-benar aman untuk memungkinkan warga mengungsi.
Baca Juga: Isro Miraj Pemkot Cilegon Undang Habib Segaf Bahrun
Francis secara implisit menolak istilah operasi khusus yang disebutkan oleh Rusia.
Francis menuturkan bahwa invasi itu tidak dapat dianggap hanya operasi militer.
“Tetapi sebuah perang yang telah melepaskan sungai darah dan air mata,” pungkasnya.
Setelah salam singkat yang tidak biasa kepada kelompok-kelompok di alun-alun, Paus meninggalkan jendela di lantai atas Istana Apostolik dan kembali ke perpustakaan kepausan dengan tampak sangat muram.
Paus Fransiskus mendesak orang-orang untuk menerima pengungsi dari Ukraina.
Baca Juga: 5 Kota se Pulau Jawa Masuk Nominasi PPD Bappenas, Helldy: Ini Kebanggaan
Fransiskus pun mengucapkan terima kasih kepada mereka yang telah bergabung dengan jaringan solidaritas yang besar untuk membantu warga sipil Ukraina yang melarikan diri dari perang.
Pertempuran di Ukraina telah menciptakan lebih dari 2,5 juta pengungsi, dengan sebagian besar diambil oleh Polandia.***