BANTENRAYA.COM – Diungkap oleh peneliti Asal China Northwest University, Akademi Ilmu Pengetahuan (Chinese Academy of Sciences/CAS), dan Pennsylvania State University mengungkap penyusutan gletser bumi telah mempercepat pelapukan kimia global.
Untuk kali pertama, para peneliti China dan asing itu mengevaluasi tingkat pelapukan kimia global di bawah gletser, mengungkap variasi temporal dan spasial serta mekanisme pengaruh.
Mereka mengumpulkan data konsentrasi kation 5.465 sampel limpasan dari 77 gletser di seluruh dunia dan menilai tingkat denudasi kation.
Baca Juga: Sudah Minta Maaf Soal Kalimantan Tempat Jin Buang Anak, Edy Mulyadi Mengaku Masih Dapat Ribuan Teror
Dilansir BantenRaya.com dari sumber media Xinhua dalam jurnal Nature Communications Sabtu 29 Januari 2022.
Mereka berhasil mengungkap bahwa tingkat pelapukan kimia global di bawah gletser tercatat tiga kali lebih tinggi dibandingkan dua dekade lalu, sehingga 10 kali lebih tinggi dari daerah tangkapan air lapisan es.
Terjadi 50 kali lebih tinggi dari rata-rata seluruh lapisan es, dan empat kali lebih tinggi dari rata-rata sungai nonglasial utama.
Pelapukan kimia, juga dikenal sebagai dekomposisi atau peluruhan sehingga yang terjadi penguraian batuan oleh mekanisme kimia, dan biasanya mengubah komposisi kimia batuan melalui karbonasi, hidrasi, hidrolisis, atau oksidasi.
Studi tersebut menyoroti bahwa tingkat pelapukan kimia glasial berkorelasi positif dengan suhu udara dan curah hujan, dengan potensi volume limpasan, sementara berkorelasi terbalik dengan garis lintang.
Bahwa hasil tersebut, pelapukan kimia glasial cenderung meningkat di masa depan, dan mungkin menjadi semakin penting bagi siklus biogeokimia regional.***

















