BANTENRAYA.COM – Siapa sangka kalau konflik yang membantai para warga Palestina di Gaza malah berimbas Israel dihapus dari peta.
Negara yang bertanggungjawab atas penghapusan Israel dari peta tersebut tidak lain adalah China.
Informasi negara Israel dihapus dari peta ini dilansir bantenraya.com dari salah satu postingan akun Instagram @frix.id.
Sebelumnya Google Maps diketahui tidak menampilkan Palestina.
Kemudian, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga memamerkan peta timur tengah yang tidak menampakkan lokasi Palestina di hadapan Majelis Umum PBB pada 22 September 2023 lalu.
Tapi kali ini, China menghapus negara Israel dari peta digital buatan mereka.
Hal tersebut ditemukan oleh sejumlah pengguna internet di Tiongkok yang menggunakan peta digital buatan China, seperti Baidu dan Alibaba.
Di peta milik Baidu, platform itu hanya menampilkan perbatasan Palestina yang diduduki serta beberapa wilayah Palestina.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Film Budi Pekerti, Nomor 2 Paling Menyentuh Hati!
Namun aplikasi tersebut tidak mengidentifikasi nama entitas penduduk.
Sama halnya dengan peta online Amap milik Alibaba.
Amap tidak mencantumkan negara Israel, padahal memiliki data negara-negara kecil seperti Luksemburg.
Namun, hilangnya negara Israel dari peta tersebut bisa saja merupakan pesan dari China.
Dilansir dari berbagai sumber, Kementrian Luar Negeri atau Kemenlu China, Wang Yi menyatakan kalau serangan Israel ke jalur Gaza sudah melampaui aksi membela diri.
“Tindakan Israel telah melampaui ruang lingkup pembelaan diri,” kata Wang.
Pernyataan Wang tersebut disampaikannya kepada Menlu Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan ketika mereka melakukan percakapan via telepon pada Sabtu, 14 Oktober 2023.
Wang juga mengatakan kalau Israel harus mendengarkan dengan sungguh-sungguh seruan masyarakat internasional dan Sekretaris Jenderal PBB, dan menghentikan hukuman kolektif terhadap rakyat Gaza.
Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung Red Sparks vs Expressway di Liga Voli Putri Korea 2023, Megawati MVP Lagi?
Selain hilang dari peta digital China, topik-topik antisemit atau anti Yahudi juga mengalami peningkatan di platform milik China lainnya, yaitu We Chat.* * *