BANTENRAYA.COM – Berdiri sejak tahun 2010 lalu dan menjadi pelopor kuliner ayam bakar madu pertama di Kota Cilegon yang diolah menggunakan madu murni.
Kini rumah makan Ayam Bakar Madu Priangan pindah ke tempat yang lebih cozy di Perumnas Bumi Cibeber Kencana, Jalan Rajawali, Blok E13, Nomor 6, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon.
Owner Rumah Makan Ayam Bakar Madu Priangan Yudi mengatakan, lokasi pindahnya tidak jauh dari rumah makan yang dahulu.
Baca Juga: Walikota Syafrudin Jarang Sakit Ini Kuncinya…
“Nggak jauh kok pindahnya, nggak sampai satu menit dari rumah makan yang lama,” kata Yudi kepada Banten Raya, Kamis (23/12)
Ia mengungkap, saat ini rumah makannya didesain dengan konsep minimalis kekinian, sehingga konsumen bisa lebih nyaman saat menikmati hidangan yang disediakan.
Meski begitu, resep kuliner ayam bakar madu tidak berubah alias masih menggunakan rempah-rempah tradisional.
Baca Juga: 7 Aktor Pemeran Spider-Man dari Awal Hingga Saat ini, Simak Lengkapnya!
“Kami masih pakai rempah tradisional semisal kapulaga, cengkeh, dan masih banyak lainnya. Dan untuk madunya pun kami menggunakan 100 persen madu murni, sehingga cita rasa ayam bakar madu benar-benar terasa lezat di lidah,” ucapnya.
Untuk dapat menciptakan rasa yang lezat menggunakan rempah tradisional pilihan, Yudi menyampaikan, ada tiga tahap proses pengolahan yang dilakukan mulai dari proses ungkep, kemudian proses perendaman ayam ke dalam madu, dan terakhir proses pemanggangan.
“Pertama ayam yang sudah beri rempah-rempah diungkep, kemudian setelah proses ungkep selesai langsung di rendam kedalam madu dan diamkan selama 5 jam, supaya madunya meresap sempurna ke dalam daging ayam, baru setelah itu dibakar,” jelasnya.
Baca Juga: Aron Ashab Ungkap Perlakuan Kasar Sang Kakak Selama 15 Tahun
Ia menambahkan bahwa yang membedakan Ayam Bakar Madu Priangan dengan ayam bakar madu lainnya yaitu proses pengolahannya yang selalu menggunakan rempah-rempah tradisional, sehingga bukan hanya luar ayamnya saja yang manis, melainkan juga daging dalamnya.
“Setiap olahan pasti memiliki ciri khas masing-masing, begitu juga dengan kami. Ayam bakar madu kami memiliki cita rasa yang tidak dimiliki di tempat lain, sebab ada rempah tradisional yang mohon maaf tidak bisa kami sebutkan seluruhnya, sehingga kuliner kami banyak diminati hingga saat ini,” tutupnya.***