BANTENRAYA.COM – Indonesian Society of Steel Construction atau ISSC mendorong agar pemerintah menghentikan keran impor konstruksi baja.
Usulan kebijakan tersebut sebagai upaya untuk melindungi produsen baja lokal.
Harapan ISSC tersebut disampaikan dalam Simposium Rancang Bangun Pondok Pesantren Nusantara di The Royale Krakatau Hotel pada Rabu, 10 Desember 2025.
Acara itu sebagai langkah mengampanyekan pemakaian konstruksi baja untuk pondok pesantren dan mencegah adanya korban akibat pondok pesantren yang gedunya tidak layak.
Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah pejabat seperti Anggota Komisi V DPR RI Sudjatmiko, Direktur Komersial Pengembangan Usaha dan Portofolio PT Krakatau Steel Hernowo, Asisten Deputi Pemberdayaan Masyarakat Desa Tertinggal Kementerian pada Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Leo Efriansa, Kasubdit Pendidikan Salafiyah dan Kajian Kitab Kuning Direktorat Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam pada Kemenag RI Yusi Damayanti, dan sejumlah perwakilan pondok pesantren yang ada di Provinsi Banten.
BACA JUGA: Pedagang CFD Taman Krakatau Diminta Gabung Kopdes Merah Putih
Acara yang juga didukung oleh PT Krakatau Steel dan PT Krakatau Posco tersebut menjadi perhatian para pelaku usaha konstruksi dan kalangan pondok pesantren.
Ketua Umum ISSC Budi Harta Winata mendorong agar industri konstruksi baja maju di negeri sendiri dan harus melawan impor baja.
“Pembangunan konstruksi baja di pesantren, saya punya pesantren semua bangunan dengan konstruksi baja. Konstruksi baja ketika anak-anak libur, bisa bikin tiga lantai, konstruksinya kita susun di workshop. Ada yang bilang pakai konstruksi baja mahal, saya jamin murah,” kata Budi di hadapan peserta Simposium.
Budi menjelaskan, saat ini pengusaha konstruksi baja sedang sepi order.
“Karena ada 1 juta ton, konstruksi baja impor masuk ke dalam negeri. Ini perjuangan kita semua, baja impor ini kita setop,” katanya.
BACA JUGA: Dua Restoran The Royale Krakatau Hotel Sajikan Menu Berbeda, Kudapan Lokal hingga Western Tersedia
Di tempat yang sama, Direktur Komersial Pengembangan Usaha dan Portofolio PT Krakatau Steel Hernowo mengatakan, sebagai Badan Usaha Milik Negara atau BUMN mendukung program pemerintah dan tugasnya menyediakan bahan baku untuk pengusaha konstruksi baja di Indonesia.
“Agar di industri hilir bisa mendapatkan bahan baku yang terjangkau, agar konstruksi baja bisa bersaing dengan konstruksi beton dan bersaing dengan konstruksi baja yang datang dari Negara lain,” ucapnya.
Hernowo menjelaskan, Indonesia merupakan daerah rawan bencana, khususnya gempa, dan baja memiliki konstruksi yang kuat.
“Selama ini persepsi masyarakat bangun dengan baja mahal, mari kita ubah persepsi bangun dengan baja tidak harus mahal. Agenda ini tujuannya, karena ada musibah yang menimpa salah satu pesantren di Jawa Timur. Kita mendorong pesantren memiliki konstruksi bangunan yang bagus,” jelasnya.
Anggota Komisi V DPR RI Sudjatmiko yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan, symposium yang dilakukan sangat bagus, untuk mengenalkan konstruksi bangunan pondok pesnatren dengan baja.
“Untuk mengenalkan konstruksi yang aman bagi pondok pesantren. Harapannya seluruh pesantren nanti bisa menerapkan, dan sudha dijelaskan panel-panelnya, modelnya, dan ternyata harganya efisien dna menjaga keselamatan santri-santri,” tuturnya.
Sudjatmiko mengimbau semua industri konstruksi baja dibuat dalam negeri.
“Kemampuan kita besar, ribuan bengkel las, tenaga kerja juga cukup, material juga bisa disupport dalam negeri, tadi KS (Krakatau Steel) juga siap, harapannya tidak ada impor lagi,” katanya.
Ia menambahkan, di Kementerian Pekerjaan Umum juga telah menganggarkan untuk konstruksi pesantren.
“HArusnya sudah tidak ada lagi, pesnatren mengalami kegagalan konstruksi. Ini pembelajaran, jangan terjadi lagi (pesantren ambruk),” harapnya.***



















