BANTENRAYA.COM – Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang sudah berdiri sejak tahun 1977, memantapkan diri untuk tidak menyasar sektor pertambangan dan akan tetap mempertahankan skema binsin yang lama.
Kepala Cabang Pembantu Koperasi KSP Kudonia Agus Sarwo mengatakan, berdasarkan izin yang dijalan oleh Kodanua saat ini, belum bisa memungkinkan untuk menjalankan bisnis tersebut.
“Tidak mungkin (ke sektor tambang-red) karena izin sudah jelas, karena harus membuat izin yang baru lagi melalui rapat anggota dan, sepertinya enggak, butuh proses yang panjang,” kata Agus kepada Bantenraya.com, di Jalan Raya Serang – Cilegon, Legok, Kota Serang, Senin 3 November 2025.
BACA JUGA: Drakor Ms Incognito Episode 11 Sub Indo: Jadwal Tayang dan Spoiler
Menurutnya, sektor pertambangan pada bisnis koperasi di Indonesia, menjadi peluang yang besar guna meningkatkan perekonomian dari sumber yang baru.
“Kalau saya sendiri mendukung dan setuju dengan kebijakan ini, namun untuk skema sendiri belum bisa saya jelaskan dan belum mendalami juga. Namun untuk kami pribadi tidak akan memasuki sektor tersebut,” tegasnnya.
Berdasarkan kondisi di lapangan, Agus menjelaskan jika kehadiran KSP memiliki peran yang cukup strategis sebagai salah satu sarana akses pembiayaan yang mudah bagi masyarakat.
BACA JUGA: Info Lowongan Kerja PT Dia Logistic Indonesia di Cilegon Terbaru 2025, Terbuka untuk Fresh Graduate
“Dengan banyak koperasi yang berkembang ini memang tidak ada dampak, meski secara bahasa pasarnya berkurang, dan memang pada kenyataannya biasa saja,” papar Agus.
Menurutnya, kemudahan yang ditawarkan oleh KSP, menjadi keunggulan jika dibandingkan lembaga keuangan seperti perbankan yang sangat konsen terhadap sistem layanan informasi keuangan (SLIK).
“Kalau di Bank BI Checking nya ketat, dan memang kebiasaan masyarakat kita begitu, kalau sidah minjam di bank minjam juga di KSP, bahkan sekarang ada Mekaar, jadi masih bisa terus bertahan,” jelasnya.
Kondisi daya beli yang lesu di masyarakat saat ini juga berdampak terhadap kinerja koperasi, terlihat sejak pandemi Covid-19, aset KSP Kudonua mengalami penurunan dari Rp151 miliar menjadi Rp147 miliar dalam kurun waktu tersebut.
“Memang kami akuin, kondisi sekarang kita lagi terseok-seok, namun kami tetap optimis mengupayakan yang terbaik,” kata Agus.***


















