BANTENRAYA.COM – PT Fore Kopi Indonesia atau FORE awalnya merupakan tempat tempat minum kopi biasa yang digagas oleh Robin Boe di Medan dengan nama outlet Oten pada tahun 2012.
Pribadi Robin sendiri bukanlah orang yang suka mengkonsumsi kopi, bahkan ia jarang sekali membeli kopi sachet.
Namun, ketika dalam perjalanan Robin menuju ke Medan untuk melakukan pengembangan di kebun jagung, tanpa sengaja ia tertarik dengan petani kopi yang ada d isana, bahkan ketika pulang Robin diberi biji kopi sebagai oleh-oleh dari petani.
Sejak saat itu, ia mulai melakukan proses pembuatan kopi dari mulai penjemuran, sangrai, sampai menjadi bubuk kopi yang bisa diseduh.
Sejak saat itu Robin mulai tertarik dan terjun mendalami usaha kopi dengan membeli 1 kilogram biji kopi ke petani.
BACA JUGA: Kredit iPhone Cuma Modal KTP, Ambil Cicilan Segampang Beli Es Kopi
Ia memutuskan membuka kedai di Medan, awalnya Robin kerap mendapatkan komplain dari pembeli, namun ia banyak belajar, untuk memastikan proses pembuatan kopi di kedai Oten miliknya dapat diterima oleh konsumen, sehingga Robin fokus mendalami bidang tersebut secara serius.
Salah satunya upaya yang Robin lakukan ialah, dengan membeli biji kopi dari petani dengan harga yang tinggi, agar para petani lebih semangat untuk produksi.
Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2018 banyak sekali investor yang mulai melirik bisnis kopi untuk dikembangkan, sejak saat itu Robin mengubah nama Oten menjadi Fore yang diambil dari kata forest atau hutan.
Sejak sat itu, Robin mulai serius menggarap pasar kedai kopi di Indonesia dengan melakukan pengembangan outlet di berbagai daerah.
Robin melihat pertumbuhan pasar kopi di Indonesia mencerminkan peningkatan sebesar 1,8 kali lipat dalam kurun waktu enam tahun yang didorong oleh beberapa faktor.
BACA JUGA: Kapulso Cafe Pandeglang Meriahkan Anniversary ke 4 Tahun dengan Fun Kids Coloring
Pertama, budaya konsumsi kopi di Indonesia terus berkembang seiring dengan peran kopi yang semakin mengakar dalam tradisi dan kehidupan sosial masyarakat, seperti kebiasaan minum kopi bersama.
Dan yang Kedua, pertumbuhan layanan pengantaran digital melalui aplikasi pihak ketiga seperti Gojek, Grab, dan ShopeeFood telah memperluas aksesibilitas kopi, sehingga jumlah pesanan kopi meningkat, terutama di daerah perkantoran kota-kota besar.
Fore menjadi bukti bahwa tren usaha kopi yang sedang berkembang saat ini dapat memberikan peluang bisnis yang menjanjikan dan melakukan ekspansi besar.
Hingga pada akhirnya Pada 14 April 2025, Fore membuka penawaran 1,8 miliar saham baru yang dikeluarkan, mewakili 21,08 persen modal usaha dengan harga penawaran umum sebesar Rp70.****



















