BANTENRAYA.COM – Lingkungan Sukadiri RT 03 RW 06, Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, menjadi peserta lomba Kampung Resik Lan Aman (KRLA) Kota Serang tahun 2025.
Pemilihan Lingkungan Sukadiri RT 03 RW 06 dalam perhelatan lomba KRLA Kota Serang 2025, lantaran lingkungan ini salah satu penyanggah wisata religi yang ada di Kelurahan Kasunyatan.
Lurah Kasunyatan Neneng Titin Kurnia mengatakan, lomba KRLA tahun ini diadakan di Lingkungan Sukadiri RT 03 RW 06.
BACA JUGA: Najib Hamas Soroti Delapan Sektor yang Rawan Dikorupsi Pejabat
”Kami menunjuk Lingkungan Sukadiri karena kampung ini termasuk kampung wisata yang ada di Kelurahan Kasunyatan, penyanggah wisata religi,” ujar Titin ditemui di kantor Kelurahan Kasunyatan, Selasa 9 Desember 2025.
Di lingkungan tersebut, lanjut Neneng, terdapat kanal namun sangat disayangkan saluran air ini sering dijadikan tempat buang sampah sembarang bagi orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
”Setiap kegiatan Jumsih (Jumat Bersih) selalu sampahnya numpuk,” keluhnya.
Dari masalah tersebut, Titin berupaya keras menggencarkan kegiatan bersih-bersih kanal. Serta menjadikan Lingkungan Sukadiri sebagai peserta di lomba KRLA Kota Serang tahun ini agar masyarakat sekitar mampu meningkatkan kualitas lingkungannya.
”Bagaimana caranya kita menggiatkan supaya kampung ini betul-betul dibersihkan, dan ikut lomba KRLA agar lebih terpacu lagi untuk kebersihannya,” kata Titin.
Pihaknya tidak hanya fokus terhadap membersihkan kanal tetapi juga pembuatan pos ronda, gapura, penataan taman baca, serta penataan pagar supaya tetap terjaga dan tidak diinjak-injak oleh anak-anak.
”Kemudian pengecatan, penataan lampu jalan lingkungan, penataan pohon-pohon supaya hijau dan asri, serta pembuatan tempat sampah,” kata dia.
”Untuk tempat sampah dibuatkan oleh warga di situ, punya tempat sampah khusus yang kemudian dibuang di situ dan diangkut oleh tim KPW,” sambung Neneng.
Terkait pengelolaan sampah di Lingkungan Sukadiri, Titin menjelaskan, sejauh ini pihaknya bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang.
”Kami juga punya bank sampah digital. Para ibu-ibu PKK yang punya minyak jelantah suka dijual lewat bank sampah digital,” ungkapnya.
”Sampah plastik, sampah organik dan anorganik bisa dijual. Kalau sampah organik bisa dijadikan kompos. Sedangkan, sampah anorganik bisa dikilo ke bank sampah digital sebulan sekali atau dikumpulkan di kecamatan,” tuturnya.
Menurutnya, Lingkungan Sukadiri memiliki potensi yang bisa ditampilkan dalam ajang perlombaan ini, yakni produk UMKM telor asin berbasis home industry (industri rumahan).
”Ada 20 warga Lingkungan Sukadiri yang memiliki home industri telor asin,” ungkap Neneng.
Potensi lainnya adalah produksi cetak batik khas Lingkungan Sukadiri, hasil kerja sama dengan Universitas Bina Bangsa (Uniba).
”Kampus sering datang ke kami untuk pemberdayaan ekonomi kreatif. Kalau yang sedang KKN, kami banyak kedatangan tamu dari mahasiswa dari sini maupun dari luar Jawa setiap tahun, sambil wisata religi dan jalan-jalan di kampung wisata,” ungkap Neneng.
Adapula kerja sama dengan mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) tentang pembuatan briket atau arang berbahan eceng gondok.
Neneng menambahkan, dalam sekali produksi bisa mencapai 70 briket yang dikelola oleh Karang Taruna yang ada di Lingkungan Sukadiri.
”Di sini kan banyak eceng gondok, tidak dibuang.***



















