BANTENRAYA.COM – Walikota Serang Budi Rustandi angkat bicara perihal isu tudingan praktik jual beli jabatan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Serang.
Budi Rustandi secara tegas menyatakan, tidak pernah terlibat dalam praktik jual beli jabatan di lingkungan Pemkot Serang.
Justru di era pemerintahan Walikota Serang Budi Rustandi dan Wakil Walikota Serang Nur Agis Aulia (Budi-Agis), Pemkot Serang berkomitmen menolak praktik jual beli jabatan.
Bentuk komitmen Budi-Agis itu diwujudkan dengan menerapkan program Serang Bebas Pungli dalam melaksanakan rotasi mutasi pegawai di lingkungan Pemkot Serang.
BACA JUGA: Robinsar Usul Truk Medium Tetap Boleh Beroperasi, Meski Ada Aturan Jam Operasional
Budi Rustandi menilai tuduhan tersebut tidak berdasar dan cenderung merusak integritas pemerintahannya yang selama ini berupaya membangun sistem birokrasi yang bersih dan profesional.
Ia menegaskan, setiap proses rotasi dan mutasi jabatan dilakukan berdasarkan evaluasi kinerja, kompetensi, serta kebutuhan organisasi, bukan karena adanya transaksi jabatan.
“Saya pastikan tidak ada jual beli jabatan di Pemkot Serang. Sejak awal saya menjabat, saya sudah berkomitmen menjaga integritas dan tidak akan bermain dalam hal seperti itu,” tegas Budi Rustandi, Senin 3 November 2025.
Ia juga mengingatkan seluruh pejabat di lingkungan Pemkot Serang agar tidak tergoda atau mencoba melakukan praktik curang dalam proses pengisian jabatan.
Karena, kata Budi, jabatan adalah amanah yang harus dijalankan dengan tanggung jawab, bukan sesuatu yang bisa diperjualbelikan.
Budi mengatakan, dirinya selalu mengedepankan prinsip meritokrasi dalam menentukan pejabat yang akan menduduki posisi strategis.
Setiap calon pejabat harus melalui proses penilaian dari Tim Penilai Kinerja yang diketuai oleh Pyb ( Pejabat yang berwenang ) yaitu Sekretaris Daerah secara objektif dan transparan.
“Saya ingin birokrasi di Kota Serang benar-benar bersih dan berorientasi pada pelayanan masyarakat. Kalau ada yang terbukti melakukan praktik jual beli jabatan, saya tidak akan segan mengambil tindakan tegas,” tegas dia.
Ia berharap masyarakat tidak mudah percaya terhadap isu-isu yang tidak memiliki dasar kuat.
Budi mengaku lebih memilih fokus bekerja menuntaskan program-program pembangunan yang sudah direncanakan, dibanding menanggapi tuduhan yang bersifat fitnah.
“Saya lebih baik fokus ke program-program pembangunan Kota Serang, dari pada menanggapi isu yang bersifat fitnah,” tandasnya. ***













