BANTENRAYA.COM – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Banten, menyambut baik rencana pemerintah dalam upaya menghapus sistem layananan informasi keuangan (SLIK) OJK, yang menghambat masyarakat mendapat pembiayaan untuk membeli rumah.
Pemerintah berencana akan menghapus utang kecil dibawah Rp1 juta bagi 111 ribu masyarakat.
Ketua REI Banten Roni H Adali mengatakan, sebanyak 40 persen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang ingin mendapatkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) namun terkendala SLIK.
“Tentu nya ini menjadi angin segar bagi masyarakat MBR yangvingin memiliki rumah subsidi tap terhalang oleh kendala SLIK , sehingga harapan untuk memiliki rumah bukan angan-angan lagi,” kata Roni kepada Bantenraya.com, Senin 27 Oktober.
BACA JUGA: Spoiler Drama Ms Incognito Episode 9 Sub Indo: Antusiasme Se Rang Jadi Guru TK di Desa Munchang
Termasuk, peluang positif bagi para pengembang rumah subsidi, ditengah target penyerapan rumah yang tinggi sebanyak 350 ribu unit.
“Sedangakan kuota di tahun ini kan cukup besar yaitu 350 ribu unit dan ini peluang yang bagus bagi para pengembang. Saya berharap dengan kebijakan tersebut banten bisa menyerap 18 rubu unit sampai di akhir tahun ini,” katanya.
Ia juga, menilai sejumlah kawasan di Serang Raya memiliki potensi besar untuk menjadi lokasi hunian paling prospektif dalam beberapa tahun ke depan.
“Kota Serang sebagai pusat Banten akan menjadi pilihan tempat tinggal bagi masyarakat yang ada di serang raya. Karena sebagai ibu kota Provinsi Banten pertumbuhan ekonomi nya juga cukup baik dan jauh dari polusi industri,” ujar Roni.
Adapun kawasan yang memiliki akses langsung ke jalan tol dan terhubung dengan pusat kota menjadi titik dengan pertumbuhan permintaan hunian paling cepat.
“Kota serang termasuk yang cukup baik untuk pertumbuhan rumah, khusus nya rumah subsidi, selain Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang,” jelasnya.
Selain dua kawasan itu, wilayah sekitar Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) juga diprediksi akan mengalami perkembangan pesat.
“Ke depan wilayah yang dekat area pusat pemerintah Provinsi Banten (KP3B) juga akan tumbuh,” terangnya.
Sementara untuk Kabupaten Serang, Roni menilai kawasan dekat kawasan industri, seperti Ciujung dan sekitarnya, juga memiliki peluang besar menjadi area hunian baru karena faktor kedekatan dengan pusat aktivitas ekonomi.
“Untuk di Kabupaten Serang di wilayah dekat dengan industri juga akan tumbuh (Ciujung dan sekitar nya-red),” ungkap Roni.
Ia menambahkan, permintaan terhadap rumah subsidi masih mendominasi di wilayah Serang Raya. Sementara pasar rumah komersial lebih banyak tumbuh di kawasan Tangerang, terutama di Tangerang Selatan dan Kota Tangerang.
“Serang kota dan KSB Serang termasuk yang cukup baik untuk pertumbuhan rumah subsidi, untuk rumah komersial ada di Tangerang, khususnya Tangsel dan Kota Tangerang sebagai penyangga ibu kota,” kata Roni.***














