BANTENRAYA.COM-Masyarakat Kecamatan Kramatwatu kembali melakukan aksi unjuk rasa menolak truk tambang yang melintasi area Jalan Raya Serang Cilegon tepatnya Kecamatan Kramatwatu.
Aksi tersebut dimulai dari Alun-alun Kramatwatu kemudian masa aksi menyetop salah satu truk untuk menuju lampu merah Jalan Lingkar Selatan (JLS)
Sesampainya di JLS masa aksi melakukan memblokade jalan Lingkar Selatan sehingga membuat arus lalu lintas terganggu.
Pantauan Banten Raya di lokasi warga sempat menyetop beberapa truk tambang yang memaksa melintasi area Kramatwatu.
BACA JUGA: Suzuki Siapkan Fronx Berbahan Bakar Etanol
Bukan hanya mahasiswa dan pada laki-laki tapi para perempuan juga terlihat melakukan aksi untuk menolak truk tambang.
Koordinator aksi Agung Permana mengatakan aksi tersebut merupakan aksi yang kedua kali untuk menolak truk tambang karena pemerintah dinilai lamban menangani truk tambang.
“Ini aksi yang kedua yang kita lakukan karena memang kita sudah tidak percaya lagi dengan pemerintah untuk menolak truk tambang,” ujarnya kepada wartawan, Senin 27 Oktober 2025.
Ia menjelaskan, masyarakat kecamatan kramatwatu juga menuntut Pemprov Banten untuk segera menyelesaikan pergub atau peraturan gubernur untuk menghentikan truk tambang di kecamatan kramatwatu.
Pemerintah juga lamban mengeluarkan Pergub yang awalnya sudah dijanjikan akan segera turun Namun nyatanya sampai sekarang belum juga realisasi,” katanya.
Agung menuturkan dampak adanya truk tambang itu sudah membuat resah masyarakat karena banyaknya kecelakaan yang terjadi di kecamatan Kramatwatu.
“Sudah berapa banyak korban yang terjadi karena kemarin kita demo dan enggak lama lagi ada kecelakaan,” jelasnya.***














